Jakarta (Indonesia Window) – Jerman berencana mengurangi separuh impor minyak dari Rusia pada pertengahan tahun ini dan menjadi nyaris independen pada akhir 2022, kata Kementerian Urusan Ekonomi dan Perlindungan Iklim (BMWK) Jerman pada Jumat (25/3).
Ketergantungan Jerman pada minyak Rusia akan berkurang dalam beberapa pekan mendatang menjadi sekitar 25 persen melalui konversi kontrak, menurut kementerian itu.
“Tonggak penting pertama telah dicapai untuk membebaskan kita dari cengkeraman impor Rusia,” kata Robert Habeck, Wakil Kanselir sekaligus Menteri Urusan Ekonomi dan Perlindungan Iklim, seraya menambahkan bahwa konversi kontrak sedang dilakukan dengan “kecepatan yang luar biasa”.
Berkenaan dengan batu bara, Jerman bisa lepas ketergantungan dari Rusia pada musim gugur, menurut BMWK. Mulai April, ketergantungan negara itu pada batu bara Rusia dapat berkurang dari 50 persen menjadi 25 persen dalam jangka pendek.
Meskipun diversifikasi impor gas mengalami kemajuan, prosesnya “penuh tantangan”, kata Habeck.
Pemerintah Jerman berupaya benar-benar terlepas dari impor gas Rusia pada pertengahan 2024.
Jerman telah mendapatkan opsi untuk tiga terminal terapung gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG), yang diharapkan dapat menyediakan 27 miliar meter kubik LNG pada musim panas 2024, menurut kementerian tersebut.
“Kami bergerak maju secara konsisten sambil dengan hati-hati mempertimbangkan berbagai pilihan,” kata Habeck, seraya menambahkan bahwa konsekuensi ekonomi dan sosial dari embargo energi terhadap Rusia akan “sangat parah”.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi