Banner

“Bagi perempuan, air mata adalah kata-kata. Tangis adalah cara terakhir mengungkapkan bahasa tanpa suara.”

Aku suka kutipan itu.

Banner

Itu adalah kata-kata dari blog Anthology of Love karya Fasih Radiana yang ada dalam buku “Aku Bukan Perempuan Cengeng” oleh Ifa Avianty, Aisyah Nurcholis, dan kawan-kawan.

Kalau perempuan menangis kadang dianggap cengeng atau drama.

Padahal menurut Alex Gender dari Health Me Up, menangis bukan hanya ungkapan emosi manusia, tapi juga reaksi fisik yang menyehatkan tubuh.

Banner

Kata dia, menangis bermanfaat untuk membersihkan dan melindungi mata dari debu atau kotoran. Ini seperti saat kita memotong bawang. Bawang yang diiris mengeluarkan asam sulfenik sehingga memicu air mata keluar.

Makanya, aku nggak suka pakai bawang merah kalau bikin telur dadar.

Tapi, kata buku itu lagi, terkadang manusia bisa menyalahgunakan tangisan. Gimana caranya?

Banner

Gini, ada orang yang menangis karena terjatuh. Tapi dia nggak segera bangkit, malah terus menangis walaupun badannya udah nggak sakit lagi. Apalagi kalau nggak ada yang memperhatikan dirinya. Tambah kencang dan lama nangisnya.

Nah, itu yang aku bilang kalau menangis bisa disalahgunakan.

Kata buku itu, orang menangis bisa juga karena menghadapi masalah dalam hidup mereka, atau karena bersimpati pada orang lain yang sedang bersedih.

Banner

Aku pernah menangis karena kalah di kompetisi catur.  Tapi hanya sebentar saja, karena aku pikir ini bukan masalah besar.

Ada juga yang menangis karena bahagia. Seperti umiku yang menangis karena kutuliskan puisi di Hari Ibu.

Saat menangis, kadang kita memikirkan hal-hal yang buruk. Tapi menangis bukan berarti berhenti berbuat.

Banner

Apakah kalian pernah lihat berita Israel menyerang Palestina?

Banyak anak-anak Palestina yang kelaparan. Mereka menangis karena merasa sedih dan menderita.

Mereka tidak bisa merasakan hidup yang aman dan nyaman seperti kita. Rumah mereka ditembaki Israel dan membuat mereka trauma. Bahkan mereka bisa terluka dan tertembak.

Banner

Masalah mereka lebih besar dari pada kita yang bisa hidup enak.

Jadi, jangan menangis karena hal sepele, sia-sia saja air mata keluar.

Supaya air mata kita tidak sia-sia, maka menangislah dengan alasan untuk melegakan perasaan atau mengurangi stres.

Banner

Kalau kita punya masalah, jangan diam. Supaya nggak nyesek, boleh kok nangis. Tapi jangan lama-lama ya, nanti matamu bengkak.

Seperti sekarang ini. Aku sedih karena tamat SD tanpa acara perpisahan.

Aku nggak bisa ketemu teman-teman dan guru-guruku karena sebentar lagi masuk pesantren. Katanya aku angkatan Corona.

Banner

Rasanya sedih berpisah dari orang tua. Tapi harus tetap kuat!

Penulis: Atabiya Radhwa Sagena Hasyim [sekarang Kelas 1 Reguler di Pesantren Gontor Putri Ngawi, Jawa Timur; punya karya tiga buku, novel bersambung berjudul “Asgit 1” dan “Asgit 2” (Sekolahku Seru), dan buku puisi-pantun berjudul “Sia-sia Saja Air Matamu”; puisi dan resensi bukunya pernah dimuat di media massa dan program literasi peringkat ASEAN 2020]

Banner

Komentar

12 Komentar
  1. Kalau kata Hermann Hesse, “Some of us think holding on makes us strong; but sometimes it is letting go.” Kalau mau nangis, menangislah jangan ditahan. Tapi setelah itu tersenyum lagi ya. Jatuh itu normal banget, tapi jangan sampai kita membiarkan diri kita terpuruk. Harus berdiri lagi, harus bangkit lagi. There’s still so much to life.

  2. Tidak ada salah dengan menangis, hal itu adalah sesuatu yang normal. Jika kamu merasa sedih hingga menyebabkan kamu menangis, di hari esok kamu harus bisa bangkit dan mendapatkan bahagiamu lagi agar kamu tidak selalu terpuruk dengan kesedihanmu.

  3. kita sering nangis karna insecure ataupun overthinking bahkan saat gada alasan pun terkadang kita nangis karna sdh lelah, tapi habis nangis harus senyum lagi karna masi banyak yang harus kita lakukan 😇

  4. menangis itu wajar tetapi tidak boleh terlalu berlarut larut, kehidupan harus terus berlanjut, it’s just a bad day not a bad life masih banyak hal hal yang menyenangkan di luar sana.

  5. Menurut saya, tulisan ini bagus karena seorang yg menulis bisa mengungkapkan dan mengekspresikan diri lewat tulisan dan tentang tulisan ini, menangis sangat wajar karena sbg bentuk mengekspresikan diri:). Semangat!

  6. Jika dengan menangis bisa mengurangi beban atau rasa sakitmu maka menangislah, tapi ingat jangan terlalu berlebihan untuk mengeluarkan air matamu. Banyak hal positif yang bisa di lakukan dari pada berlarut-larut dalam kesedihan.😊

  7. Menangis memang salah satu cara untuk melegakan diri ketika lagi sedih atau ketika banyak masalah. Benar seperti yang di tulis ,menangis lah tapi jangan sampai berlebihan “ntar bengkak” hehehe

  8. Saya sangat setuju dengan penulis, bahwa jangan menangis karena hal-hal sepele, itu hanya akan menjadikan air mata kita keluar dengan sia-sia. Maka menangislah sewajarnya saja dengan alasan untuk melegakan perasaan atau mengurangi stres, dengan begitu kita tidak akan merasa sedih lagi setelah itu dan kita akan menjadi lebih kuat dan semangat untuk menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.

  9. “segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.”
    Menangislah, bersedihlah, tertawalah, bersenang-senanglah tapiii lakukan semuanya itu sewajarnya saja.

  10. “Supaya air mata kita tidak sia-sia, maka menangislah dengan alasan untuk melegakan perasaan atau mengurangi stres.”, kalimat sang penulis memang sangat relate dikehidupan saat ini, banyak hal yang harus dihadapi dan tak sedikit yang mengharuskan kita untuk tahan banting di setiap situasi. Apalagi melihat situasi sekarang yang mengharuskan kita untuk lebih tegar. Oleh karena itu, tak apa menangislah, jika tidak ada lagi kata atau kalimat yang dapat mendeskripsikan situasi dan hal tertentu. Tetapi, sewajarnya saja, dan pastinya setelah menangis, kita harus tersenyum lagi, kita harus bangkit lagi.

  11. Dari penulis , kita belajar bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik , salah satunya adalah menangis. Menangis hal yang wajar kok , hanya saja jangan berlarut larut. Menangislah secukupnya/sewajarnya saja. Saya sangat suka dengan tulisan tulisan yang dibuat oleh penulis, semangat terus yaa

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan