Banner

Pengguna aktif IPv6 di China capai 763 juta

Orang-orang mengunjungi zona pengalaman imersif berbasis 5G di Museum Kanal Besar China di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 14 Juni 2023. (Xinhua/Ji Chunpeng)

Internet Protocol versi 6 (IPv6) tidak hanya menyediakan sumber daya alamat dalam jumlah yang sangat besar, tetapi juga berfungsi sebagai dukungan mendasar untuk meningkatkan kemampuan jaringan, inovasi teknologi, dan peningkatan industri.

 

Hangzhou, China (Xinhua) – Pengguna aktif Internet Protocol versi 6 (IPv6) di China mencapai 763 juta per akhir Mei, mencakup 71,51 persen dari total basis pengguna, menurut laporan yang dirilis baru-baru ini.

Laporan tentang perkembangan industri IPv6 di China itu diluncurkan dalam edisi kedua Konferensi Inovasi dan Pengembangan IPv6 China, yang ditutup pada Selasa (4/7) di Kota Jinhua, Provinsi Zhejiang, China timur.

Sebagai salah satu penyelenggara konferensi tersebut, Jinhua merupakan satu-satunya kota di Provinsi Zhejiang yang terpilih sebagai kota percontohan nasional untuk inovasi teknologi IPv6 dan aplikasi yang terintegrasi.

Hingga akhir Mei lalu, jumlah pengguna IPv6 aktif di Jinhua telah mencapai 5 juta.

Banner

IPv6 diketahui sebagai Protokol Internet generasi berikutnya. IPv6 tidak hanya menyediakan sumber daya alamat dalam jumlah yang sangat besar, tetapi juga berfungsi sebagai dukungan mendasar untuk meningkatkan kemampuan jaringan, inovasi teknologi, dan peningkatan industri.

Ao Li, kepala insinyur dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China, mengatakan bahwa pengembangan IPv6 di China telah menyaksikan pertumbuhan jumlah pengguna yang pesat, peningkatan pangsa trafik secara terus-menerus, dan perluasan domain aplikasi selama 20 tahun terakhir.

China merilis rencana untuk mendorong adopsi jaringan IPv6 dalam skala besar pada 2017. Menurut rencana tersebut, hingga akhir 2025 mendatang, perangkat jaringan dan terminal akan sepenuhnya mendukung adopsi IPv6 di China, dan negara itu akan memiliki jumlah pengguna IPv6 terbesar di dunia pada akhir 2025.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan