Banner

Korban tewas akibat tanah longsor di India selatan bertambah jadi 166 orang, 100 lebih lainnya masih hilang

Tim penyelamat mengevakuasi anak-anak setelah sejumlah insiden tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di Negara Bagian Kerala, India, pada 31 Juli 2024. (Xinhua/UNI)

Insiden tanah longsor pada Selasa (30/7) di Negara Bagian Kerala, India selatan, sejauh ini telah menewaskan 166, dan 107 lainnya masih dinyatakan hilang.

 

New Delhi, India (Xinhua/Indonesia Window) – Jumlah korban tewas akibat sejumlah insiden tanah longsor pada Selasa (30/7) di Negara Bagian Kerala, India selatan, bertambah menjadi 166 orang per Rabu (31/7), dan 107 lainnya masih dinyatakan hilang, demikian dikonfirmasi seorang pejabat pemerintah setempat kepada Xinhua melalui telepon.

Hampir 50 jasad ditemukan dari bawah reruntuhan pascainsiden tanah longsor itu pada Rabu, imbuh pejabat tersebut.

Menurut sang pejabat, dari seluruh korban yang hilang, 49 di antaranya merupakan pria dan 58 lainnya wanita. Sebanyak 165 orang yang terluka dilarikan ke rumah sakit.

“Sejauh ini, total 95 jasad telah teridentifikasi, dan upaya masih terus dilakukan untuk mengidentifikasi jasad-jasad lainnya. Sementara itu, upaya penyelamatan masih terus berlanjut,” kata pejabat tersebut sembari memberikan rincian informasi.

Sebanyak tiga insiden tanah longsor berskala besar melanda Negara Bagian Kerala, India, yang terjadi di daerah Meppadi, Distrik Wayanad, pada Selasa dini hari saat orang-orang masih terlelap. Sejumlah laporan media menyebutkan bahwa insiden itu adalah sebuah tragedi alam dahsyat yang mengakibatkan kerugian besar, termasuk hilangnya nyawa manusia dan harta benda.

Beberapa laporan televisi menunjukkan orang-orang yang kehilangan rumah akibat tanah longsor tinggal sementara di kamp-kamp pengungsian yang didirikan oleh pemerintah distrik tersebut, dan dengan cemas menunggu informasi tentang anggota keluarga mereka yang hilang.

Kepala Menteri Kerala Pinarayi Vijayan mengatakan kepada media bahwa berbagai upaya sedang dilakukan untuk merelokasi orang-orang yang terjebak di sejumlah area ke kamp-kamp pengungsian.

Total 82 kamp pengungsian di Distrik Wayanad menampung 2.017 orang, sementara di daerah Meppadi, sebanyak delapan kamp menampung 1.486 orang dari 421 keluarga, ungkapnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan