Banner

China tingkatkan inovasi iptek dalam industri produk susu

Seorang staf memperkenalkan sebuah sistem pengelolaan sapi cerdas di sebuah peternakan sapi perah di Wuwei, Provinsi Gansu, China barat laut, pada 7 Mei 2023. (Xinhua/Ma Xiping)

Inovasi industri produk susu China berfokus pada berbagai bidang, seperti peternakan sapi perah, penanaman dan pemanfaatan padang rumput, pengendalian nutrisi pakan, pencegahan dan pengendalian penyakit, teknologi pengolahan ramah lingkungan dan rendah karbon, pemantauan kualitas dan keamanan, serta evaluasi nutrisi.

 

Beijing, China (Xinhua) – China mempercepat inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam industri produk susu untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat dan mendorong pembangunan berkualitas tinggi, demikian disampaikan seorang pejabat dalam sebuah simposium.

Sun Tan, Wakil Kepala Akademi Ilmu Pertanian China (Chinese Academy of Agricultural Sciences/CAAS), menyampaikan komentar tersebut pada simposium internasional kedelapan tentang nutrisi produk susu dan kualitas susu, yang berlangsung dari 19 hingga 20 November.

Pada 2013, CAAS meluncurkan sebuah proyek inovasi iptek pertanian nasional, dan membentuk sekelompok tim peneliti untuk industri produk susu, kata Sun. Proyek ini berfokus pada berbagai bidang, seperti peternakan sapi perah, penanaman dan pemanfaatan padang rumput, pengendalian nutrisi pakan, pencegahan dan pengendalian penyakit, teknologi pengolahan ramah lingkungan dan rendah karbon, pemantauan kualitas dan keamanan, serta evaluasi nutrisi.

Pada 2016, sebuah aliansi nasional untuk inovasi iptek produk susu didirikan. Sistem teknis terstandardisasi untuk rekayasa produk susu berkualitas tinggi, yang didirikan oleh aliansi tersebut, telah diterapkan di 71 perusahaan di 28 wilayah setingkat provinsi di seluruh China.

Banner

Sun menyerukan penguatan lebih lanjut pertukaran akademis internasional dan kerja sama untuk mendorong pengembangan industri produk susu berkualitas tinggi.

Lebih dari 400 pakar di dalam maupun luar negeri dari berbagai universitas, lembaga penelitian dan perusahaan menghadiri simposium itu di Beijing.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan