Banner

Bioteknologi ubah limbah jadi pakan ramah lingkungan

Foto dari udara yang diabadikan pada 3 November 2020 ini menunjukkan sebuah kendaraan pertanian sedang mengumpulkan jerami padi di ladang di Kota Jiangxiang, wilayah Nanchang, Nanchang, Provinsi Jiangxi, China timur. (Xinhua/Peng Zhaozhi)

Industri pakan biologis China berkembang pesat, dengan lebih dari 1.000 perusahaan bergerak dalam produksi pakan bio-fermentasi di negara tersebut, yang menghasilkan output tahunan melampaui 4 juta ton.

 

Beijing, China (Xinhua) – Di wilayah Longzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, para petani sibuk memanen tebu di ladang. Daun tebu, yang dulunya limbah, akan diolah dan dijadikan pakan ternak di pabrik-pabrik pakan setempat.

Banner

“Dahulu, daun tebu dan batang jagung dibuang atau dibakar. Kini limbah tersebut dapat digunakan sebagai pakan. Tahun lalu, saya meraup 26.000 yuan dari penjualan batang jagung,” kata Ruan Zhenhong, seorang petani setempat.

Sebuah cara baru pemanfaatan industri jerami padi juga dikembangkan baru-baru ini di Kota Changde di Provinsi Hunan, China tengah. Masyarakat setempat mendaur ulang jerami padi dan mengolahnya menjadi silase.

“Jerami padi tidak bisa dibakar. Jerami busuk yang tertinggal di ladang menjadi ‘beban ekologis’. Jerami-jerami itu dapat memengaruhi budi daya selanjutnya serta memicu penyakit tanaman dan hama serangga,” kata Luo Yuanfeng, seorang pejabat biro pertanian dan urusan pedesaan Changde.

Banner

Industri pakan China menyaksikan perkembangan, transformasi, dan peningkatan yang pesat. Mempromosikan teknologi pakan biologis merupakan sebuah arah yang tak terelakkan dan langkah strategis guna memastikan pengembangan industri pakan China yang berkualitas tinggi, ujar Xin Guochang, seorang pejabat di Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan.

Pakan biologis adalah istilah umum untuk sumber pakan baru dan aditif pakan, yang aman, efisien, ramah lingkungan dan bebas residu, serta dikembangkan melalui bioteknologi modern seperti rekayasa genetika, rekayasa protein, rekayasa enzim, dan rekayasa fermentasi, menurut sebuah laporan studi tentang industri pakan biologis China.

Pakan biologis dapat dibuat dari berbagai bahan. Pakan biologis itu terbarukan dan lebih murah dibandingkan pakan khusus. Pengaplikasian pakan biologis sangat membantu untuk mengembangkan sumber pakan yang tidak konvensional dan mengurangi biaya pembiakan. Pakan biologis juga kondusif untuk menghemat makanan dan meredam masalah manusia dan hewan yang bersaing demi mendapatkan makanan, kata laporan itu.

Banner

Selain itu, pakan biologis dapat mengurangi pembuangan nitrogen dan fosfor dalam kotoran ternak dan unggas, secara signifikan mengurangi pencemaran lingkungan, serta mendorong pengembangan industri pakan peternakan yang sehat dan berkelanjutan.

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi fermentasi biologis mencapai hasil-hasil yang baik dalam meningkatkan kualitas pakan dan efisiensi pemanfaatan pakan, serta meningkatkan kesehatan hewan. Pemberian makan babi ekologis adalah contoh yang bagus.

“Pakan bio-fermentasi adalah jenis pakan bioaktif yang mengandung probiotik dan metabolitnya. Fermentasi mikroba dapat meningkatkan level daya cerna pakan dengan mengubah sifat fisikokimia substrat pakan,” ungkap Wang Yizhen, seorang profesor di Universitas Zhejiang.

Banner

Dia menambahkan bahwa pakan bio-fermentasi juga dapat meningkatkan fungsi usus dan kekebalan tubuh babi melalui efek probiotik, membantu memastikan kesehatan babi dan produksi berkualitas tinggi.

China sangat mementingkan pembangunan industri pakan biologis. Saat ini, terdapat lebih dari 1.000 perusahaan yang bergerak dalam produksi pakan bio-fermentasi di negara tersebut.

China mengambil langkah-langkah efektif dari perspektif sistem manajemen dan standar teknis guna mempromosikan standardisasi industri tersebut.

Banner

“Penetapan sejumlah kebijakan dan standar memberi kontribusi penting bagi perkembangan pesat industri pakan biologis China, dengan output tahunan melampaui 4 juta ton,” imbuh Wang.

*1 yuan = 2.233 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan