Banner

Gagal capai kesepakatan, negosiasi antara serikat aktor dan studio Hollywood ditangguhkan

Foto dokumentasi yang diabadikan pada 28 Juni 2009 ini memperlihatkan orang-orang yang sedang memandangi tanda Hollywood yang berada di atas bukit di Los Angeles, Amerika Serikat. (Xinhua/Qi Heng)

Industri film dan televisi AS menghadapi masalah sejak dimulainya aksi mogok kerja oleh serikat pekerja Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) pada pertengahan Juli lalu, dan Writers Guild of America (WGA) pada Mei, yang salah satunya menuntut kenaikan upah.

 

Los Angeles, AS (Xinhua) – Perundingan antara studio-studio Hollywood dan serikat pekerja terbesar di industri hiburan Amerika Serikat (AS) yang mewakili 160.000 aktor dan penampil ditangguhkan pada Rabu (11/10) malam waktu setempat usai kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan.

Alliance of Motion Picture and Television Producer (AMPTP), entitas yang mewakili studio-studio besar dan platform penyedia siaran streaming, termasuk Amazon, Apple, Disney, NBCUniversal, Netflix, Paramount, Sony, dan Warner Bros Discovery, menyampaikan dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam bahwa negosiasi tersebut telah dihentikan setelah serikat pekerja di industri film dan televisi Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) mengajukan proposal terbarunya pada Rabu.

“Setelah pembicaraan yang mendalam, jelas bahwa kesenjangan antara AMPTP dan SAG-AFTRA terlalu besar, dan pembicaraan tidak lagi menggerakkan kami ke arah yang produktif,” kata AMPTP.

“Tawaran SAG-AFTRA saat ini mencakup apa yang disebutnya sebagai bonus penayangan yang dengan sendirinya akan menelan biaya lebih dari 800 juta dolar AS per tahun, yang akan menciptakan beban ekonomi yang tidak dapat diterima. SAG-AFTRA hanya memberikan sedikit, atau hampir tidak ada, langkah untuk banyak poin yang masih terbuka,” tambah AMPTP.

Banner

Sementara itu, komite negosiasi SAG-AFTRA menyampaikan pesan kepada para anggotanya pada Kamis (12/10) pagi. “Dengan sangat kecewa, kami melaporkan bahwa para CEO industri telah meninggalkan meja perundingan setelah menolak tawaran terbaru kita,” demikian diumumkan oleh serikat pekerja itu.

Industri film dan televisi
Patung Screen Actors Guild terlihat di depan tanda Hollywood di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 20 Januari 2015. Acara penghargaan SAG digelar pada 25 Januari 2015. (Xinhua/Yang Lei)

“Perusahaan-perusahaan ini menolak untuk melindungi para penampil dari penggantian oleh kecerdasan buatan (AI), mereka menolak untuk menaikkan upah Anda guna mengimbangi inflasi, dan menolak untuk berbagi sebagian kecil dari pendapatan besar yang dihasilkan oleh pekerjaan Anda untuk mereka,” demikian bunyi pesan tersebut.

SAG-AFTRA mengecam “taktik penindasan” yang diterapkan pihak lawannya dan mengatakan bahwa “kami telah mengorbankan terlalu banyak hal untuk tunduk pada sikap keras kepala dan keserakahan mereka.”

“Tekad kami tidak tergoyahkan. Bergabunglah dengan kami di lokasi unjuk rasa dan di acara-acara solidaritas di seluruh negeri dan biarkan suara Anda didengar,” ujar SAG-AFTRA.

Aktivitas di industri film dan televisi AS terhambat sejak dimulainya aksi mogok kerja oleh SAG-AFTRA pada pertengahan Juli lalu. Aksi mogok ini terjadi dua bulan setelah dimulainya aksi mogok besar-besaran oleh serikat pekerja Hollywood lainnya, Writers Guild of America (WGA), dan 11.500 anggotanya pada Mei. Produksi film dan televisi di Hollywood hampir terhenti sepenuhnya setelah SAG-AFTRA dan WGA melakukan aksi mogok kerja secara bersamaan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 60 tahun terakhir.

Pada Senin (9/10), WGA mengumumkan bahwa para anggotanya telah meratifikasi kontrak baru berdurasi 3 tahun dengan AMPTP, mengakhiri aksi mogok yang telah dilakukan oleh serikat pekerja itu selama hampir lima bulan.

Banner

*1 dolar AS = 15.702 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan