Banner

Indonesia targetkan ‘lifting’ migas 1.769.000 barel per hari pada 2023

Ilustrasi. Platform pengeboran minyak lepas pantai. (Pertamina)

Lifting migas pada 2023 diharapkan mencapai 1.769.000 barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari lifting minyak sebesar 660.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1.100.000 barel setara minyak per hari.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah dan DPR RI menargetkan lifting (siap jual) minyak dan gas bumi (migas) tahun 2023 sebesar 1.769.000 barel setara minyak per hari (BOEPD).

Banner

Angka tersebut terdiri dari lifting minyak sebesar 660.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1.100.000 barel setara minyak per hari, menurut pernyataan resmi dari Kementerian ESDM yang diterima di Jakarta, Senin.

Keputusan itu disepakati dengan dasar realisasi lifting hingga Agustus 2022 yang mencapai 1,562 juta barel setara minyak per hari, yang terdiri atas realisasi lifting minyak bumi sebesar 606.400 barel minyak per hari dan lifting gas bumi sebesar 956.000 barel setara minyak per hari.

Sementara dalam outlook lifting migas pada APBN 2022 sebesar 1,597 juta barel setara minyak per hari, terdiri dari lifting minyak bumi sebesar 633.000 barel minyak per hari dan lifting gas bumi sebesar 964.000 barel setara minyak per hari.

Banner

Pemerintah pun terus mendorong agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan peningkatan produksi migas melalui penetapan cost recovery tahun 2023 sebesar 8,50 miliar dolar AS.

Guna mengoptimalkan produksi migas, Menteri ESDM Arifin Tasrif mendorong pemanfaatan teknologi modern dalam kegiatan pengeboran sumur-sumur tua. Hal ini diharapkan sejalan dengan target pemerintah untuk mewujudkan produksi minyak satu juta barel per hari di tahun 2030.

“Kita lihat sumber-sumber minyak kita ini sudah tua, sehingga perlu upaya-upaya keras dengan teknokogi baru yang tentu saja akan memakan biaya. Kita sedang mengupayakan supaya bisa mencapai target satu juta barel per hari di 2030,” terang Arifin.

Banner

Menteri ESDM menekankan bahwa untuk mencapai target produksi satu juta minyak barel per hari membutuhkan waktu yang relatif lama. “Untuk bisa memompa minyak butuh waktu 7-10 tahun mulai dari penemuan, eksplorasi dan eksploitasi. Saat ini kita memiliki indikasi sumur-sumur baru yang bisa kita upayakan untuk dipercepat (semua tahapan tersebut),” ujarnya.

*1 dolar AS = 14.850 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan