Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) – Dari total area yang hutan hujan terdeforestasi di dunia, 16 persen atau 94.800 kilometer persegi hilang di Indonesia.
Sebagian besar hutan yang dirusak untuk membuka jalan bagi perkebunan kelapa sawit.
Di negara tetangga Malaysia, hutan hujan tropis seluas 26.300 kilometer persegi juga dibuka untuk perkebunan kelapa sawit baru.
Pulau Papua memiliki hutan hujan yang membentang lebih dari 600.000 kilometer persegi. Deforestasi tidak terlalu cepat karena kemiskinan dan kurangnya pembangunan ekonomi telah membatasi skala kehancuran hutan.
Dalam periode 18 tahun ini, Kalimantan dan Sumatra menghadapi kerusakan paling sedikit dari keempat hutan hujan besar dunia, namun hal ini karena sebagian besar telah dihancurkan beberapa dekade sebelumnya.
Sebelum deforestasi skala besar dimulai pada 1950-an, hutan hujan Kalimantan dan Sumatra mencakup 1,1 juta kilometer persegi. Lebih dari 89 persen dari dua hutan hujan tropis ini telah hilang atau terdegradasi pada tahun 2020.
Penggundulkan hutan Kalimantan terutama untuk membuka jalan bagi perkebunan kelapa sawit. Setengah dari tutupan pohon di pulau ini telah hilang seluruhnya, sementara sekitar 36 persen kini dianggap terdegradasi.
Sementara itu, di Sumatera “pertarungan sudah hilang,” kata Anders Krogh, peneliti hutan tropis di lembaga nirlaba Rainforest Foundation Norway yang dikutip dari Reuters pada Rabu (27/10). Sekitar 90 persen telah terdegradasi atau terdeforestasi.
Laporan: Raihana Radhwa