Banner

Indonesia-Prancis tandatangani kerja sama pertahanan

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly menandatangani Persetujuan Kerja Sama Pertahanan atau ‘Defence Cooperation Agreement’ (DCA). di Kantor Kementerian Pertahanan Prancis di Paris, Senin (28/6/2021). (KBRI Paris)

Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia dan Prancis telah menandatangani secara resmi Persetujuan Kerja Sama Pertahanan atau Defence Cooperation Agreement (DCA).

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly di Kantor Kementerian Pertahanan Prancis di Paris, Senin (28/6).

Banner

Pembentukan DCA merupakan hasil pertemuan kedua menteri pada bulan Januari 2020.

Setelah melalui perundingan cukup panjang, kedua menteri menyepakati naskah DCA yang tidak saja menjadi payung penguatan kerja sama pertahanan, tapi juga memperkokoh kemitraan strategis Indonesia-Prancis.

“DCA menjadi payung penting bagi kerja sama pertahanan yang komprehensif antara Indonesia dan Prancis ke depan, yang saling menguntungkan di berbagai bidang, yang menjadi kepentingan kedua negara,” ujar Menhan RI.

Banner

DCA memperluas cakupan kerja sama pertahanan Indonesia dan Prancis.

Beberapa bidang kerja sama yang akan menjadi fokus kerja sama antara lain pendidikan dan pelatihan militer, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang industri pertahanan serta produksinya, pasukan pemeliharaan perdamaian, dan pemberantasan terorisme.

Selain itu, DCA juga memuat kerja sama mengenai bantuan kemanusiaan dan penanganan bencana, seperti pandemik COVID-19.

Banner

Melalui DCA, kedua negara juga berpeluang memaksimalkan potensi dan keunggulan (competitive advantage) kekuatan masing-masing, seperti pengembangan keamanan siber dan kerja sama alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Hal tersebut bertujuan memajukan kapasitas industri pertahanan nasional dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista.

Dalam pertemuan, kedua menteri saling bertukar pikiran tentang berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama, dan melihat banyak peluang kerja sama yang dapat segera dilakukan guna memberikan kontribusi di kawasan, khususnya dalam mendukung implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) dan French Strategy in the Indo-Pacific.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan