Morowali Industrial Park gandeng perguruan tinggi di Sulawesi kembangkan SDM dan beasiswa S2 ke China

PT IMIP bersama empat perguruan tinggi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah menandatangani MoU kerja sama pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang industri di Politeknik ATI Makassar pada 4 Mei 2024. (Sumber: PT IMIP)

Indonesia Morowali Industrial Park memandang kemampuan di bidang energi terbarukan menjadi salah satu hal penting di masa depan seiring masuknya energi baru terbarukan ke dalam klaster kawasan industri tersebut.

 

Jakarta (Xinhua) – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang terafiliasi dengan raksasa produsen nikel asal China Tsingshan Group, belum lama ini menandatangani serangkaian kerja sama dengan empat perguruan tinggi di Sulawesi untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang industri. Perusahaan tersebut juga mengirim puluhan karyawan untuk melanjutkan studi S2 ke China pada tahun ini.

Empat perguruan tinggi yang terlibat dalam kerja sama ini diantaranya Universitas Hasanuddin, Universitas Tadulako, Politeknik ATI Makassar, dan Politeknik Industri Logam Morowali, serta berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (RI) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI.

Kerja sama ini memungkinkan mahasiswa dari empat perguruan tinggi tersebut untuk melaksanakan program magang dan berkesempatan direkrut menjadi karyawan untuk bekerja di kawasan industri IMIP. Hal ini mendapat sambutan positif dari Rektor Universitas Hasanuddin Jamaludin Jompa yang menyebut bahwa kerja sama perguruan tinggi dengan pelaku industri untuk menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas perlu ditingkatkan.

IMIP memandang kemampuan di bidang energi terbarukan menjadi salah satu hal penting di masa depan seiring masuknya energi baru terbarukan ke dalam klaster kawasan industri tersebut. Salah satu penyewa (tenant) di kawasan industri IMIP, yaitu QMB New Energy Materials, mengolah nikel menjadi baterai kendaraan listrik.

Dalam acara terpisah baru-baru ini, IMIP juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan tenant di kawasan industri tersebut untuk mengirim puluhan karyawan guna melanjutkan studi ke China, tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pekerja menghadapi berbagai perubahan teknologi dan transisi energi di masa mendatang.

Total sudah ada 552 karyawan yang mendapatkan beasiswa pendidikan di dalam maupun luar negeri, beberapa diantaranya juga telah diberikan untuk melanjutkan studi S2, utamanya di bidang ilmu metalurgi. “Tahun ini ada 53 orang mahasiswa Indonesia atau calon karyawan untuk kuliah S2 Jurusan Metalurgi di China yang dibiayai oleh perusahaan yang berada di dalam Kawasan Industri IMIP, yakni PT QMB dan PT Huayue Nickel Cobalt (HYNC),” ungkap Kepala Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pelatihan PT IMIP Achmanto Mendatu, seperti dikutip dari keterangan resminya.

Selain itu, IMIP juga menjalin kerja sama dengan Universitas Wenzhou untuk menyediakan program-program peningkatan kemampuan karyawan dalam berbahasa Mandarin dan mengikuti pendidikan untuk melakukan riset teknologi industri di China.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan