Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia mengutuk keras pernyataan dua politikus India yang merendahkan Nabi Muhammad ﷺ.
“Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta,” cuit Kementerian Luar Negeri RI di Twitter, Selasa.
Pemerintah India berusaha meredakan kemarahan masyarakat di dalam dan luar negeri, menyusul komentar dua petinggi partai BJP (Bharatiya Janata Party) yang berkuasa tentang Nabi Muhammad ﷺ.
India, yang berusaha meredakan kemarahan dunia Islam, mengatakan bahwa pernyataan itu dibuat oleh “elemen pinggiran” dan tidak mencerminkan pendapat pemerintah. Ia juga menyoroti bahwa BJP yang berkuasa telah mengambil tindakan terhadap para pemimpin mereka.
Pekan lalu, dengan latar belakang serangkaian insiden komunal di seluruh negeri, juru bicara nasional BJP Nupur Sharma membuat komentar selama debat TV yang menghina Nabi ﷺ. Naveen Jindal, yang mengepalai media Delhi BJP, memposting cuitan tentang Nabi ﷺ, yang kemudian dia hapus.
BJP telah menangguhkan Nupur Sharma dari keanggotaan utama partai dan mengeluarkan Naveen Jindal dari partai.
Komentar mereka dikritik oleh kelompok Muslim di India dan memicu kekerasan di negara bagian Uttar Pradesh, India utara yang dikuasai BJP. Empat puluh orang terluka di Kanpur ketika dua kelompok bentrok setelah sholat Jumat (3/6).
Kemarahan atas pernyataan tersebut telah menyebar di dunia Arab dengan tagar Twitter yang sedang tren menyerukan boikot produk India di beberapa negara.
Beberapa pejabat tinggi India dilibatkan untuk mengatasi ketegangan diplomatik ketika negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab (UAE), dan Iran menuntut permintaan maaf pemerintah India karena membiarkan komentar yang menghina itu.
Muslim India mencapai 13 persen dari 1,35 miliar penduduk di negara itu.
Laporan: Redaksi