Pendidikan vokasi dan teknik merupakan prioritas Pemerintah Namibia, karena dampak positif pendidikan tersebut, antara lain, menurunkan tingkat pengangguran di kalangan pemuda dan mendorong penciptaan lapangan kerja.
Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia melakukan penjajakan kerja sama pendidikan vokasi dengan Namibia dengan mengadakan pertemuan secara virtual yang dihadiri oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignyo, pada 2 Maret 2023.
Duta Besar Wisnu berharap pertemuan tersebut dapat mewujudkan kerja sama dalam bidang pendidikan vokasi antara Indonesia dan Namibia yang berdampak positif kepada pengembangan sumber daya manusia di kedua negara, ungkap Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Indonesia Window pada Jumat.
Duta besar RI menyarankan pejabat dari kedua kementerian dapat saling berkunjung untuk mengetahui lebih lanjut dan melihat secara langsung sarana yang tersedia dan tidak tersedia dalam pengembangan bidang vokasi guna mengidentifikasikan lingkup kerja sama yang akan dijalin dalam bidang pendidikan vokasi.
Pertemuan yang berlangsung antara pejabat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi dan Inovasi (MHETI) Namibia, tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal (Seditjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Saryadi, Executive Director MHETI, Dr. Alfred van Kent, Direktur Kebijakan dan Perencanaan MHETI, Tuanda Keeja, dan perwakilan dari Direktorat Afrika Kementerian Luar Negeri RI.
Dalam paparannya, Sesditjen Saryadi menyampaikan informasi mengenai perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 14000 sekolah menengah vokasi dengan 5,2 juta siswa, 128 program dengan sekitar 10 area studi, termasuk pariwisata, teknik, seni dan budaya, teknologi informasi, agrikultur, manajemen bisnis, pertambangan dan konstruksi.
Pada kesempatan itu, Executive Director MHETI, Alfred van Kent menyampaikan apresiasi kepada Duta Besar Wisnu atas inisiatif pengembangan kerja sama di bidang pendidikan tersebut antara Indonesia dan Namibia.
Pengembangan pelatihan dan pendidikan vokasi dan teknik (Technical and Vocational Education and Training/TVET) merupakan prioritas Pemerintah Namibia, karena dampak positif TVET, antara lain, menurunkan tingkat pengangguran di kalangan pemuda dan mendorong penciptaan lapangan kerja.
Alfred van Kent menyambut baik saran Duta besar RI dan siap menjadi tuan rumah bagi delegasi Kemendikbudristek saat berkunjung ke Namibia.
Dia juga berharap dapat berkunjung ke Indonesia untuk melihat secara langsung pengembangan sekolah vokasi di Indonesia.
Laporan: Redaksi