Banner

Wadah pemikir Swedia ungkap impor senjata Eropa melonjak selama 2020-2024

Bendera Uni Eropa dan Ukraina terlihat di kantor pusat Uni Eropa di Brussel, Belgia, pada 24 Februari 2025. (Xinhua/Zhao Dingzhe)

Impor senjata Eropa melonjak sebesar 155 persen pada periode 2020 hingga 2024 dibandingkan dengan periode lima tahun sebelumnya. Selama periode yang sama, Eropa menyumbang 28 persen dari impor senjata global, meningkat dari sebelumnya yang hanya 11 persen.

 

Stockholm, Swedia (Xinhua/Indonesia Window) – Impor senjata Eropa mengalami peningkatan yang signifikan pada periode 2020-2024, menurut wadah pemikir (think tank) terkemuka Swedia dalam sebuah laporan pada Senin (10/3).

Data dari Stockholm International Peace Research Institute mengungkapkan bahwa impor senjata Eropa melonjak sebesar 155 persen pada periode 2020 hingga 2024 dibandingkan dengan periode lima tahun sebelumnya. Selama periode yang sama, Eropa menyumbang 28 persen dari impor senjata global, meningkat dari sebelumnya yang hanya 11 persen.

Amerika Serikat (AS) mempertahankan dominasinya di panggung global, dengan perusahaan-perusahaan negara tersebut memperluas pangsa ekspor senjata global menjadi 43 persen dari yang sebelumnya 35 persen.

Asap mengepul dari sebuah bangunan yang rusak akibat serangan rudal dan drone Rusia di Kiev, Ukraina, pada 20 Desember 2024. Setidaknya satu orang tewas dan dua orang lainnya luka-luka pada Jumat (20/12) akibat serangan tersebut, menurut pihak berwenang. Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah menjatuhkan beberapa rudal balistik setelah serangan drone semalam di Kiev. (Xinhua/Roman Petushkov)

Setelah pecahnya konflik Rusia-Ukraina, Ukraina muncul sebagai pengimpor senjata terbesar di dunia. Dari 2020 hingga 2024, Ukraina menyumbang 8,8 persen dari impor senjata global, dengan hampir setengahnya berasal dari AS.

Banner

Selain itu, AS juga memasok lebih dari 50 persen impor persenjataan Eropa pada periode 2020 hingga 2024, dengan Inggris, Belanda, dan Norwegia menduduki peringkat teratas di antara para pembeli terbesar.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan