Banner

Kanselir Jerman: Imigrasi bantu naikkan populasi jadi 90 juta jiwa pada 2070

Kanselir Jerman Olaf Scholz (depan) menghadiri sesi tanya jawab Bundestag di Berlin, ibu kota Jerman, pada 6 Juli 2022. (Xinhua/Ren Pengfei)

Imigrasi ke Jerman membantu ekonomi terbesar Eropa itu untuk menambah populasi hingga 7 persen menjadi 90 juta pada tahun 2070, sehingga dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja dan krisis dalam sistem pensiunnya.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Kanselir Olaf Scholz mengatakan pada Sabtu (10/12) bahwa Jerman dapat meningkatkan populasinya dengan angka yang tinggi di tahun-tahun mendatang karena pemerintah berupaya meningkatkan imigrasi ke Jerman guna membantu mencegah kekurangan tenaga kerja dan krisis dalam sistem pensiunnya.

Banner

Pemerintah Jerman sedang berupaya menarik pekerja asing untuk mengatasi kelangkaan sumber daya manusia di tengah peningkatan populasi yang menua, membuat perkiraan kenaikan populasi 7 persen menjadi 90 juta pada tahun 2070 masuk akal, kata Scholz pada sebuah forum warga di Potsdam, dekat Berlin.

Jumlah penduduk Jerman saat ini 84,1 juta jiwa, menurut data dari Kantor Statistik Federal, Statistisches Bundesamt.

Pemerintah Jerman bulan lalu menyetujui rencana untuk mereformasi undang-undang imigrasi, karena Berlin berupaya membuka pasar kerja di ekonomi terbesar Eropa itu untuk pekerja yang sangat dibutuhkan dari luar Uni Eropa.

Banner

Pemerintah mengatakan ingin meningkatkan imigrasi dan pelatihan untuk mengatasi kekurangan keterampilan yang membebani ekonomi Jerman pada saat pertumbuhan melemah, dengan populasi yang menua menambah tekanan pada sistem pensiun publik.

Scholz mengatakan bahwa pertumbuhan populasi saat ini sebagian karena meningkatnya imigrasi, berarti pemerintah mungkin tidak menaikkan iuran pensiun sebelum mandatnya berakhir pada tahun 2025.

Kantor statistik Jerman mengatakan pekan lalu populasi kemungkinan akan naik 1 juta menjadi 84 juta tahun ini karena migrasi dari Ukraina. Angka ini bisa mencapai 90 juta dalam beberapa dekade mendatang, jika imigrasi tinggi, tambahnya.

Banner

Sumber: Reuters

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan