Ilmuwan: Hanya 37 persen panjang sungai di dunia mengalir alami

Sungai Nil (6.650 kilometer) di Mesir yang merupakan sungai terpanjang di dunia menjadi sungai yang paling terpengaruh oleh pemanfaatan air berupa irigasi. (piyumi76 from Pixabay)

Jakarta (Indonesia Window) – Hanya 37 persen sungai di seluruh dunia yang alirannya masih terjaga alami, menurut sebuah studi yang diterbitkan National Geographic pada Selasa (9/2).

Pergerakan energi, material, satwa liar di perairan dan daratan sekitar sungai menjadi kriteria yang diteliti atas seluruh sungai di dunia yang total panjangnya mencapai lebih dari 621 mil (sekitar 999,4 kilometer).

Studi tersebut menyebutkan, sebanyak 10 sungai terpanjang yang sebelumnya mengalir bebas dan menjadi penghubung antardaerah mengalami penurunan keterhubungan karena berbagai macam pembangunan manusia, termasuk infrastruktur dan bendungan.

Sungai Mississippi (sungai terpanjang kedua di Amerika Serikat) yang telah menjadi jalur arteri perdagangan selama 300 tahun kini telah terganggu dengan banyaknya bangunan yang merusak konektivitasnya.

Sungai Amazon yang mengalir dari Andes ke Samudera Atlantik sepanjang 6.400 kilometer masih memiliki aliran alami terpanjang dengan sumbangan air terbesar sekitar 20 persen dari total debit aliran sungai dunia.

Sungai Nil di Mesir yang merupakan sungai terpanjang di dunia menjadi sungai yang paling terpengaruh oleh pemanfaatan air berupa irigasi.

Sungai Ob-Irtysh di Rusia (3.700 kilometer) telah menjadi ekosistem perairan yang tercemar dan mengalami pendangkalan oleh sedimen. Wilayah Asia Barat-Tengah tidak lagi mendapatkan sumber air minum bersih dari sungai ini.

Sungai Lena di Rusia masih mengalir alami dengan muara di lautan Kutub Utara. Deltanya mendukung sistem lahan basah yang vital secara ekologis sebagai habitat satwa liar Siberia.

Sementara itu, Sungai Amur, yang membentuk perbatasan antara Timur Jauh Rusia dan China Timur Laut, dan tepinya tumbuh Kota Heihe dan Khabarovsk tak terlalu terdampak oleh pembangunan manusia.

Sungai Kuning (Yellow river) atau Huang He di China, mendapatkan namanya dari warna kuning kecokelatan yang ditinggalkan lumpur banjir, memiliki setidaknya 20 bendungan.

Sungai Yangtze, terpanjang di China, mengalir melalui hamparan berbagai kota, salah satunya Shanghai yang terletak di dekat muara sungai ini. Sejatinya sungai ini menjadi penokong habitat bagi macan tutul salju dan panda raksasa. Namun pembangunan Bendungan Tiga Ngarai telah mengancam kehidupan satwa liar serta berpengaruh pada lebih dari satu juta orang.

Laporan: Raihana Radhwa

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan