Ikan mas telanjang (naked carp), yang dikenal sebagai ‘Huangyu’ di China, merupakan spesies endemik Danau Qinghai. Ikan itu tidak hanya krusial bagi keberadaan spesies burung lokal, tetapi juga bagi keseimbangan ekologi danau dataran tinggi tersebut.
Xining, China (Xinhua) – Danau Qinghai, danau air asin pedalaman terbesar di China, mencatatkan peningkatan positif spesies ikan langka berkat perlindungan ekologis.
Ikan mas telanjang (naked carp), yang dikenal sebagai ‘Huangyu’ di China, merupakan spesies endemik Danau Qinghai. Ikan itu tidak hanya krusial bagi keberadaan spesies burung lokal, tetapi juga bagi keseimbangan ekologi danau dataran tinggi tersebut.
Akibat penangkapan ikan yang berlebihan dan kerusakan lingkungan, populasi ikan mas telanjang menurun tajam pada 1960-an dan 1970-an. Pada 2002, Danau Qinghai hanya memiliki 2.592 ton ikan mas telanjang.
Demi melindungi spesies itu dan memulihkan lingkungan, provinsi tersebut melarang penangkapan ikan mas telanjang di Danau Qinghai dan sungai-sungai di sekitarnya pada 2003. Qinghai juga telah enam kali menutup danau tersebut dalam empat dekade terakhir agar ikan dapat berkembang biak di sana dengan lebih baik.
Melalui upaya perlindungan yang berkelanjutan, dari 2002 hingga 2023, populasi ikan mas telanjang di Danau Qinghai mencatatkan peningkatan hampir 46 kali lipat. Saat ini, cadangan spesies ini telah pulih menjadi 120.000 ton.
Pada 2022, China menyetujui sebuah rencana untuk membangun taman nasional di Danau Qinghai, yang mengalami perbaikan lingkungan ekologis dan pemulihan keanekaragaman hayati dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2020, ketinggian air Danau Qinghai mencapai 3.196,62 meter, meningkat 3,65 meter dibandingkan tahun 2004. Badan airnya meliputi area seluas 4.588,81 kilometer persegi, meningkat 344,31 kilometer persegi dibandingkan tahun 2004, sehingga mencapai tingkat yang terakhir terlihat pada 1960-an.
Saat ini, danau itu menjadi rumah bagi lebih dari 606.000 burung air yang terdiri dari lebih dari 280 spesies, menegaskan statusnya sebagai salah satu tempat berkembang biak utama burung-burung yang bermigrasi di China.
Laporan: Redaksi