Jakarta (Indonesia Window) – Di bawah kepresidenan Tsai Ing-wen, Taiwan menjalankan inisiatif Kebijakan Baru Ke Arah Selatan atau The New Southbound Policy guna meningkatkan kerja sama dan pertukaran dengan 18 negara Asia Tenggara, Asia Selatan dan Australasia.
Dengan gagasan tersebut hubungan Indonesia dan Taiwan terus menguat seiring dengan kemajuan di beberapa bidang kerja sama.
Pada perayaan Hari Nasional Taiwan yang dikenal dengan sebutan ‘Double Tenth Day‘ karena jatuh pada tanggal 10 bulan ke-10 (Oktober) di Jakarta awal pekan ini, Kepala Kantor Ekonomi dan Dagang Taiwan (TETO) John Chen memaparkan sejumlah kemajuan yang capai dalam hubungan Indonesia dan Taiwan di bawah kerangka Kebijakan Baru Ke Arah Selatan.
- Investasi
Saat ini ada lebih dari 2.000 perusahaan Taiwan yang beroperasi di Indonesia dan menyediakan jutaan peluang kerja bagi masyarakat di tanah air.
Kontraktor dan konsultan Taiwan juga berpartisipasi dalam proyek infrastruktur penting seperti Jakarta Rapid Transit dan Jakarta Light Rail.
- Pendidikan
Saat ini, ada sekitar 12.000 pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Taiwan. Berbagai program beasiswa dan pelatihan yang disediakan oleh pemerintah Taiwan sejalan dengan prioritas kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia nasional.
- Ketenagakerjaan
Saat ini sekitar 300.000 orang Indonesia bekerja, belajar dan tinggal di Taiwan.
“Sekitar 300.000 orang Indonesia bekerja, belajar dan tinggal di Taiwan. Pekerja migran Indonesia memilih untuk bekerja di Taiwan tidak hanya karena gaji yang lebih baik tetapi juga karena keramahan masyarakat serta asuransi kesehatan dan kesejahteraan yang kami berikan,” terang John Chen.
- Kemanusiaan
Taiwan selalu menunjukkan solidaritasnya kepada masyarakat Indonesia yang tengah dilanda musibah.
Tahun lalu, pasca gempa bumi dan tsunami melanda beberapa daerah di Pulau Lombok (Nusa Tenggara Barat), Sulawesi Tengah dan Selat Sunda, Taiwan menyumbangkan lebih dari 2,86 juta dolar AS untuk pemulihan masyarakat di daerah-daerah tersebut.
“Donasi kami digunakan untuk menyediakan ambulans, tanki air, tempat perlindungan dan jamban, dan untuk membangun sekolah, dan pusat kegiatan Islam,” jelas John Chen.
- Pertanian
Selama 42 tahun pemerintah Taiwan mengirim tim teknis pertanian ke Indonesia untuk membantu para petani mengembangkan dan meningkatkan produk mereka.
Saat ini ada 18 proyek kerja sama antara Indonesia dan Taiwan, antara lain One Village One Product (OVOP) Bali, agribisnis Bogor, peningkatan dan pengembangan pertanian korporasi area Bandung, pengembangan padi varietas unggul di Sulawesi Selatan, dan kerja sama area percontohan pertanian di Karawang (Jawa Barat).
- Kesehatan
Pemerintah Taiwan membantu Indonesia dalam upaya pencegahan demam berdarah.
- Pemetaan lahan
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pemetaan keanekaragaman mikroorganisme tanah di Pulau Jawa dan Taiwan, bekerja sama dengan Departement of Bioenvironmental System Engineering, College of Bioresources and Agriculture, National Taiwan University (NTU).
Penelitian yang dilakukan mulai April 2019 tersebut mencakup kenekaragaman mikroorganisme tanah sebagai akibat dari berbagai tipe iklim dan penggunaan lahan.
- Sosial
Banyaknya diaspora Taiwan di Indonesia dan Warga Negara Indonesia yang menempuh pendidikan di Pulau Formosa, mendorong pembentukan sejumlah organisasi kemasyarakatan yang menghubungkan kedua pihak.
Beberapa diantaranya adalah Asosiasi Alumni Lulusan Taiwan, Ikatan Alumni Taiwan di Jakarta, Organisasi Pengusaha Taiwan, serta Taiwan Business Club di delapan daerah yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Cirebon, Batam, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Bali.
- Produk sehari-hari
Beberapa nama minuman asal Taiwan menjadi produk favorit masyarakt Indonesia dan semakin populer di tanah air, seperti Chatime, Koi, CoCo, Happiness Hall, dan Tiger Sugar.
- Produk teknologi Taiwan
Lebih dari setengah laptop yang digunakan oleh orang Indonesia adalah merek Taiwan Asus dan Acer.
Laporan: Redaksi