Hormon kebahagiaan yang dikenal sebagai endorfin, juga dihasilkan saat pembaca Al-Quran mengeluarkan suara yang didengungkan atau ghunnah. Bunyi mendengung ditemukan pada idgham atau ikhfa, yakni hukum tajwid yang berhubungan dengan huruf nun (ن), mim (م) dan tanda tanwin (ٍ, ٌ, ً).
Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Para peneliti telah menemukan bahwa bersenandung dapat secara signifikan menjaga dan meningkatkan kesehatan dengan menaikkan hormon kebahagiaan.
Bersenandung dipraktikkan dalam agama Hindu dan Buddha sebagai bagian dari proses untuk mencapai pencerahan.
Bagaimana dengan kaum Mukmin, apakah kita bisa memperoleh manfaat bersenandung, sementara musik dihukumi haram dalam Islam? Jawabnya bisa, bahkan ‘senandung’ dalam Islam jauh lebih canggih karena ada berbagai tingkat bersenandung yang harus dilakukan jika ingin membaca Al-Quran dengan sempurna.
Bersenandung dalam Islam ada dalam hukum tajwid yang disebut idgham (memasukkan, memadukan atau meleburkan) dan ikhfa (menyamarkan). Kedua hukum tajwid ini mengharuskan kita untuk membaca sebuah kata dalam Al-Quran dengan hukum ghunnah atau mendengung.
Hukum tajwid ini berhubungan dengan huruf nun (ن), mim (م) dan tanda tanwin (ٍ, ٌ, ً), dan pasti dijumpai saat membaca Al-Quran karena tidak mungkin membaca satu halaman kitab Allah ﷻ tanpa mengeluarkan suara dengungan.
Dalam Al-Quran, ada 11 tanda yang ketika ditemukan, maka pembacanya harus membuat suara berdengung yang durasinya berbeda-beda, mulai dari 2 detik/ketuk hingga 6 detik/ketuk, dengan tingkatan yang beragam.
Manfaat suara senandung/dengung
Manfaat besar dari suara senandung atau mendengung telah didokumentasikan dalam sebuah buku berjudul ‘The Humming Effect Sound Healing for Health and Happiness’ atau ‘Efek Suara Bersenandung yang Menyembuhkan untuk Kesehatan dan Kebahagiaan’ oleh Jonathan Goldman dan Andi Goldman. Buku ini pertama kali terbit pada 25 Mei 2017.
Mereka menemukan bahwa mendengung meningkatkan aliran udara antara sinus dan rongga hidung, serta menciptakan turbulensi di udara yang dihirup.
Pada individu yang sehat, mendengung secara dramatis meningkatkan jumlah oksida nitrat (NO). Oksida nitrat adalah gas yang diproduksi secara alami di dalam tubuh dan memiliki banyak fungsi pelindung. Mendengungkan suara pada dasarnya mencegah udara dan lendir terperangkap di dalam sinus yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Aktivitas ini mengarah pada aliran udara yang tidak terputus, yang meningkatkan sistem pernapasan.
Bersenandung atau mendengungkan suara menyebabkan peningkatan kadar NO 15 hingga 20 kali lipat yang membantu membuka saluran udara dan membunuh patogen yang dapat menyebabkan penyakit.
Bersenandung kurangi stres
Secara ilmiah, bersenandung atau mendengungkan suara dapat membantu mengurangi tekanan darah dan detak jantung, serta menghilangkan semua stres sepanjang hari.
Hal tersebut bisa terjadi saat oksida nitrat – juga dikenal sebagai agen vasodilator dan antivirus – yang dihasilkan saat bersenandung membantu membuka dan melebarkan pembuluh darah yang sempit secara alami.
Bersenandung aktifkan sistem parasimpatis
Ketika Anda bersenandung, sistem parasimpatis diaktifkan dan secara otomatis menempatkan tubuh dalam keadaan rileks. Ini adalah kebalikan dari respons saat berkelahi atau berlari. Menginduksi dominasi parasimpatis, secara alami akan membuat tubuh dalam keadaan santai (relax).
Hormon kebahagiaan
Bersenandung juga melepaskan endorfin yang dikenal sebagai obat penghilang rasa sakit alami. Selain itu, endorfin juga memiliki banyak manfaat lain, di antaranya mengurangi depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kepercayaan diri dan respons imun. Bersenandung juga melepaskan oksitosin yang dikenal sebagai hormon kepercayaan (trust hormone).
Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Sejumlah penelitian juga telah menyimpulkan bahwa getaran yang dihasilkan karena energi suara terlibat langsung dalam stimulasi timus. Timus adalah kelenjar kecil yang bertanggung jawab untuk pematangan limfosit-T. Kelenjar ini biasanya membesar seiring bertambahnya usia, sehingga menurunkan produksi limfosit T. Hal ini dapat menyebabkan banyak penyakit mengambil alih tubuh, termasuk kanker.
Al-Quran – tak terbantahkan – adalah keajaiban sepanjang masa, dan memberikan petunjuk bagi umat manusia. Iman dan amal kita pada kalimat-kalimat Allah ﷻ harusnya tidak didasarkan pada penemuan para ilmuwan, tapi semata-mata karena Allah ﷻ. Ketika hal-hal ilmiah bertepatan dengan Al-Quran, ini memberi kita dimensi baru untuk semakin menguatkan akidah Islam.
Sumber: https://halalop.com/lifestyle/correct-tajweed-7-hapiness/
Laporan: Redaksi