Banner

Dewan Pertanian Taiwan (COA) mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa virus COVID-19 dapat ditularkan ke manusia melalui produk akuatik.

Jakarta (Indonesia Window) – China pada hari Kamis (23/6) mengumumkan penangguhan satu pekan impor makanan dari sebuah perusahaan di Taiwan, mengatakan bahwa virus COVID-19 telah ditemukan pada kemasan makarel bekunya.

Menurut pemberitahuan, penangguhan yang dikeluarkan oleh Administrasi Umum Kepabeanan China, larangan pengiriman makanan oleh Tong Ho Food Industries Co Taiwan akan berlangsung hingga 29 Juni, karena kontaminasi kemasan ikan beku dengan virus COVID-19.

Pemberitahuan itu dikeluarkan kurang dari dua pekan setelah pejabat bea cukai China mengumumkan larangan satu pekan impor dari perusahaan makanan laut beku Taiwan lainnya, dengan alasan masalah yang sama.

makanan taiwan terkontamisasi covid
Ilustrasi. Ikan layur. (iStock by Getty Images)

Para pejabat mengatakan pada 10 Juni bahwa virus COVID-19 telah ditemukan pada kemasan ikan layur beku.

Banner

Pada 13 Juni, China menangguhkan semua impor kerapu dari Taiwan, dengan alasan deteksi berulang kali bahan kimia terlarang dan kadar oxytetracycline yang berlebihan dalam ikan.

Menanggapi larangan terbaru itu, Dewan Pertanian Taiwan (COA) mengatakan pada hari Kamis (23/6) bahwa tidak ada bukti bahwa virus COVID-19 dapat ditularkan ke manusia melalui produk akuatik, dan meminta China untuk memberikan bukti ilmiah untuk mendukung keputusannya tentang larangan impor ikan tersebut.

China telah memberlakukan pembatasan terkait COVID-19 pada perdagangan internasional dengan banyak negara dalam beberapa tahun terakhir dan harus memberikan data ilmiah untuk mendukung tindakan tersebut, kata COA.

Sejumlah negara telah menyuarakan keprihatinan atas masalah ini selama pertemuan rutin Komite Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS) pada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), menurut COA.

Australia, Kanada, Uni Eropa, India, Rusia dan Amerika Serikat adalah di atara pihak yang telah menyuarakan keprihatinan atas masalah ini sejak November 2010, kata COA.

Wakil Menteri Dewan Urusan Daratan Taiwan Lee Li-jane juga berkomentar pada Kamis tentang keputusan China, mengatakan bahwa saluran komunikasi di Selat Taiwan lancar dan dia berharap China akan memberikan bukti dan data yang relevan.

Banner

Saat ini, China adalah satu-satunya negara yang memeriksa virus COVID-19 pada kemasan produk akuatik beku yang diimpor dari banyak negara lain, yang menjadi perhatian dunia internasional terhadap masalah tersebut, kata Lee.

Dia mengatakan pemerintah Taiwan dan negara-negara lainnya memiliki pandangan yang sama bahwa inspeksi dan tindakan karantina China harus didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah.

Pemerintah Taiwan juga berharap metode analisis yang digunakan China konsisten dengan pedoman internasional, tambah Lee.

Sumber: CNA

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan