Banner

High Performance Computing (HPC) ASEAN – Korea akan memainkan peran strategis dalam berbagai sektor, termasuk perawatan kesehatan, e-commerce, dan keamanan siber di kawasan.

 

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Pemerintah Korea Selatan baru-baru ini secara resmi meluncurkan infrastruktur High Performance Computing (HPC) sebagai bagian dari kerja sama digital ASEAN-Korea.

Peluncuran tersebut menandai langkah penting dalam upaya peningkatan kapasitas komputasi dan pemanfaatan data di kawasan ASEAN, demikian dikutip dari situs jejaring BRIN, di Bogor, Kamis.

HPC menjadi bagian dari proyek unggulan Korea-ASEAN Digital Innovation Flagship (KADIF) yang bertujuan memperkuat ekosistem digital dan pengolahan data di ASEAN.

Duta Besar Korea untuk ASEAN, Lee Jang Geun, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan hasil kemitraan strategis antara ASEAN dan Korea, dengan pendanaan sebesar 30 juta dolar AS selama lima tahun ke depan.

Banner

“Proyek ini merupakan langkah maju dalam kolaborasi digital ASEAN-Korea. HPC akan mendukung transformasi digital di kawasan ini,” ujar Dubes Lee pada peluncuran Proyek Superkomputer HPC, Gd. BJ. Habibie, Jakarta, Senin (10/03).

Acara peluncuran tersebut juga dihadiri Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn, serta Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BRIN menegaskan bahwa peluncuran HPC ini akan memberikan manfaat besar bagi ekosistem riset di ASEAN.

“Tanpa big data, HPC tidak akan maksimal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus membangun infrastruktur digital yang inklusif dan terbuka,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa HPC akan menjadi bagian dari platform terbuka bagi negara-negara ASEAN, memungkinkan kolaborasi riset yang lebih luas di berbagai bidang, termasuk kecerdasan buatan, iklim, dan bioinformatika.

Dengan kemampuan dan kapasitas yang besar, HPC akan ditempatkan di fasilitas BRIN di Cibinong. Teknologi ini akan digunakan untuk analisis data skala besar yang mencakup penelitian lingkungan, kesehatan, dan ekonomi digital.

“Kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan fasilitas ini dapat diakses oleh semua negara anggota ASEAN dan dimanfaatkan secara optimal,” tambah Handoko.

Banner

Selain membangun infrastruktur HPC, proyek ini juga akan mengembangkan ekosistem berbagi data, mendirikan akademi digital di ASEAN, serta menyelenggarakan kompetisi kecerdasan buatan (AI) untuk mendorong inovasi di kalangan generasi muda.

“Kami ingin memastikan bahwa HPC tidak hanya menjadi alat riset, tetapi juga menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi digital di kawasan,” jelas Handoko.

Proyek High Performance Computing juga melibatkan berbagai institusi riset dan industri dari Korea, termasuk Institut Sains dan Teknologi Informasi Korea (KISTI).

Teknologi HPC akan memainkan peran strategis dalam berbagai sektor, termasuk perawatan kesehatan, e-commerce, dan keamanan siber di kawasan.

ASEAN merupakan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat. Nilai industri digital ASEAN diproyeksikan meningkat dari 300 miliar dolar AS menjadi 1 triliun dolar AS pada tahun 2030.

Dengan kehadiran HPC, ASEAN dapat mempercepat inovasi berbasis data dan memanfaatkan potensi teknologi digital untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Banner

Peluncuran High Performance Computing merupakan tonggak penting dalam transformasi digital ASEAN.

Dengan dukungan dari Korea, ASEAN kini memiliki infrastruktur komputasi berperforma tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat riset dan inovasi.

“Hari ini kita memulai perjalanan penting bersama menuju masa depan digital ASEAN yang lebih maju,” tutup Handoko.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan