Banner

Minyak jatuh saat G7 bahas kesepakatan nuklir Iran dan minyak Rusia

Ilustrasi. Para pemimpin negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) diperkirakan akan membahas opsi pekan ini untuk mengatasi kenaikan harga energi dan mengganti impor minyak dan gas Rusia, serta sanksi lebih lanjut yang tidak memperburuk inflasi. (Grant Durr on Unsplash)

Harga minyak tetap didukung dengan baik di atas 100 dolar AS per barel karena pasokan minyak mentah dan produk minyak tetap ketat setelah sanksi Barat membuat minyak Rusia tidak terjangkau oleh beberapa pembeli.

Jakarta (Indonesia Window) – Harga minyak tergelincir lebih dari satu dolar per barel di awal perdagangan Asia pada Senin, karena kekhawatiran ekonomi global menekan prospek permintaan minyak. 

Banner

Sementara itu, investor mengamati KTT G7 pekan ini untuk kemungkinan pergerakan ekspor minyak Rusia dan kebangkitan kembali kesepakatan nuklir Iran.

Minyak mentah berjangka Brent tergelincir 1,42 dolar AS atau 1,3 persen, menjadi diperdagangkan di 111,70 dolar AS per barel pada pukul 00.10 GMT setelah rebound 2,8 persen pada Jumat (24/6). 

kesepakatan nuklir g7
Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok G7 ke-48 digelar mulai 26 hingga 28 Juni 2022 di Schloss Elmau, Krün, Pegunungan Alpen Bavaria, Jerman. (Federal Government)

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,54 dolar AS atau 1,4 persen, menjadi diperdagangkan di 106,08 dolar AS per barel, menyusul kenaikan 3,2 persen di sesi sebelumnya.

Banner

Kedua kontrak mencatat penurunan pekanan kedua pekan lalu, karena kenaikan suku bunga di negara-negara ekonomi utama memperkuat dolar dan mengipasi ketakutan resesi.

Namun, harga minyak tetap didukung dengan baik di atas 100 dolar AS per barel karena pasokan minyak mentah dan produk minyak tetap ketat setelah sanksi Barat membuat minyak Rusia tidak terjangkau oleh beberapa pembeli.

Para pemimpin negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) diperkirakan akan membahas opsi pekan ini untuk mengatasi kenaikan harga energi dan mengganti impor minyak dan gas Rusia, serta sanksi lebih lanjut yang tidak memperburuk inflasi.

Banner

Langkah-langkah ini termasuk kemungkinan pembatasan harga pada ekspor minyak mentah dan produk minyak Rusia yang bertujuan membatasi pendapatan Rusia sambil mengurangi kerusakan pada ekonomi lain.

“Tidak jelas apakah batas harga akan mencapai hasil ini,” kata analis Commonwealth Bank of Australia Vivek Dhar dalam sebuah catatan.

“Masih belum ada yang menghentikan Rusia untuk melarang ekspor minyak dan produk olahan ke negara-negara G7 sebagai tanggapan atas pembatasan harga, memperburuk kondisi kekurangan di pasar minyak global dan produk olahan.”

Banner

G7 juga akan membahas prospek menghidupkan kembali pembicaraan nuklir Iran setelah kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa bertemu dengan pejabat senior di Teheran untuk mencoba membuka blokir negosiasi yang macet, kata seorang pejabat kepresidenan Prancis, Ahad (26/6).

“Pekan ini, fokus pedagang mungkin pada potensi dilanjutkannya pembicaraan nuklir Iran, yang dapat mengarah pada kebangkitan ekspor minyak Iran,” kata analis CMC Markets, Tina Teng.

Selain itu, beberapa pemimpin G7 mendorong pengakuan akan kebutuhan pembiayaan baru untuk investasi kesepakatan nuklir, energi fosil, dua sumber mengatakan kepada Reuters pada Ahad (26/6) ketika negara-negara Eropa berjuang untuk mendiversifikasi pasokan.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan