Hamas tidak akan ubah posisi dalam perundingan gencatan senjata usai serangan Israel di Doha
Hamas tidak akan mengubah posisi dan tuntutannya untuk perundingan gencatan senjata Gaza setelah Israel menargetkan tim negosiasinya di Doha, ibu kota Qatar.
Gaza, Palestina (Xinhua/Indonesia Window) – Hamas tidak akan mengubah posisi dan tuntutannya untuk perundingan gencatan senjata Gaza setelah Israel menargetkan tim negosiasinya di Doha, ibu kota Qatar, seperti disampaikan gerakan Palestina itu pada Kamis (11/9).
“Kami tegaskan bahwa kejahatan keji ini tidak akan berhasil mengubah posisi tegas dan tuntutan jelas kami untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami, penarikan penuh pasukan pendudukan dari Jalur Gaza, pertukaran tahanan yang nyata, bantuan untuk rakyat kami, dan pembangunan kembali,” ujar pejabat senior Hamas, Fawzi Barhoum, dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Amerika Serikat “merupakan mitra utama dalam kejahatan ini, memikul tanggung jawab politik dan moral dengan memberikan perlindungan dan dukungan yang terus menerus terhadap agresi pendudukan dan kejahatan yang terus berlanjut terhadap rakyat kami,” tambah pernyataan itu.
Israel pada Selasa (9/9) melancarkan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di Doha, menargetkan sebuah bangunan yang digunakan oleh para pejabat senior Hamas yang disebut oleh pihak berwenang Israel sebagai upaya untuk menghabisi para pemimpin kelompok Palestina tersebut.
Hamas kemudian mengatakan bahwa serangan itu terjadi ketika delegasinya sedang mendiskusikan proposal gencatan senjata baru yang diajukan oleh Washington. Menurut kelompok tersebut, tim negosiasi selamat, namun enam lainnya tewas.
Laporan: Redaksi

.jpg)








