Banner

Hamas tidak akan ubah posisi dalam perundingan gencatan senjata usai serangan Israel di Doha

Warga Palestina memeriksa kerusakan pada Menara Taiba berlantai 11 pascaserangan udara Israel di sebelah barat Gaza City pada 10 September 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Hamas tidak akan mengubah posisi dan tuntutannya untuk perundingan gencatan senjata Gaza setelah Israel menargetkan tim negosiasinya di Doha, ibu kota Qatar.

 

Gaza, Palestina (Xinhua/Indonesia Window) – Hamas tidak akan mengubah posisi dan tuntutannya untuk perundingan gencatan senjata Gaza setelah Israel menargetkan tim negosiasinya di Doha, ibu kota Qatar, seperti disampaikan gerakan Palestina itu pada Kamis (11/9).

“Kami tegaskan bahwa kejahatan keji ini tidak akan berhasil mengubah posisi tegas dan tuntutan jelas kami untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami, penarikan penuh pasukan pendudukan dari Jalur Gaza, pertukaran tahanan yang nyata, bantuan untuk rakyat kami, dan pembangunan kembali,” ujar pejabat senior Hamas, Fawzi Barhoum, dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Amerika Serikat “merupakan mitra utama dalam kejahatan ini, memikul tanggung jawab politik dan moral dengan memberikan perlindungan dan dukungan yang terus menerus terhadap agresi pendudukan dan kejahatan yang terus berlanjut terhadap rakyat kami,” tambah pernyataan itu.

Israel pada Selasa (9/9) melancarkan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di Doha, menargetkan sebuah bangunan yang digunakan oleh para pejabat senior Hamas yang disebut oleh pihak berwenang Israel sebagai upaya untuk menghabisi para pemimpin kelompok Palestina tersebut.

Banner

Hamas kemudian mengatakan bahwa serangan itu terjadi ketika delegasinya sedang mendiskusikan proposal gencatan senjata baru yang diajukan oleh Washington. Menurut kelompok tersebut, tim negosiasi selamat, namun enam lainnya tewas.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan