Ka’bah dapat kiswah baru, dipasang pada malam pergantian tahun Islam 1444 H

Sebelumnya, kiswah – yang diganti setiap satu tahun sekali – dipasang pada tanggal 9 Dzulhijjah pagi saat para jamaah haji berangkat ke Arafah untuk menunaikan wuquf.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Ka’bah mendapat kiswah (kain penutup) baru yang dipasang pada Jumat malam (29/7) atau tepat pada malam pergantian tahun baru Islam 1444 Hijriah.

Sebelumnya, kiswah – yang diganti setiap satu tahun sekali – dipasang pada tanggal 9 Dzulhijjah pagi saat para jamaah haji berangkat ke Arafah untuk menunaikan wuquf. Hal ini juga dimaksudkan sebagai persiapan untuk menyambut para jamaah keesokan paginya, yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.

Perubahan tradisi tersebut diumumkan oleh Presidensi Umum Dua Masjid Suci, dengan menyatakan bahwa acara tahunan tersebut akan diadakan pada malam 1 Muharram, yakni hari pertama dalam kalender Hijriah.

Kepala Kepresidenan Dua Masjid Suci, Syeikh Abdurrahman Assudais, mengatakan perubahan itu dibuat berdasarkan keputusan Kerajaan.

Pemasangan kiswah dilakukan oleh 200 petugas teknisi Saudi dari Kompleks Raja Abdulaziz untuk Pembuatan Kiswah Ka’bah, di bawah pengawasan Syeikh Assudais, menurut Saudi Press Agency (SPA).

SPA melaporkan, “Kiswah baru terdiri dari empat sisi terpisah dan tirai pintu. Pemasangan kiswah baru dimulai dengan mengangkat empat potong kiswah lama diangkat secara terpisah ke atas Ka’bah. Pada saat yang sama, para petugas menyiapkan empat potong kiswah baru dari bagian atas bangunan Ka’bah dengan cara mengikatnya dan dijatuhkan secara perlahan-lahan.

Setelah itu, empat potong kain kiswah lama yang telah terangkat ke bagian atas Ka’bah dijatuhkan, meninggalkan kain kiswah baru yang telah menutup Ka’bah.

Setelah empat sisi Ka’bah tertutup kiswah baru, sabuk mulai dipasang dalam garis lurus di empat sisi Ka’bah, lalu dijahit.

Pembuatan

Kiswah yang dibuat di Kompleks King Abdulaziz di Makkah ditenun, dijahit dan dicetak dengan tangan dan mesin komputerisasi terbesar di dunia.

Para penenun membuat kaligrafi di atas kiswah yang terbuat dari 670 kilogram sutra mentah dan diwarnai hitam itu dengan ayat-ayat Al-Quran yang disulam dengan 120 kilogram benang emas 21 karat dan 100 kilogram benang perak.

Pembuatan kiswah baru seberat 850 kilogram itu diperkirakan menelan biaya sekitar 25 juta riyal Saudi atau setara 98,6 miliar rupiah, sehingga menjadikannya penutup paling mahal di dunia.

Sumber: Saudi Press Agency

Laporan: Redaksi