Penggunaan bahan oksida grafena yang dibatasi sangat mampu ekstrak sejumlah kandungan emas dari limbah elektronik.
Jakarta (Indonesia Window) – Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti China dan rekan-rekan mereka dari Inggris, baru-baru ini menemukan bahwa penggunaan oksida grafena (graphene) yang dibatasi dapat ekstrak emas dari limbah elektronik dengan efisiensi tinggi.
Sebagai penghantar listrik yang baik, emas banyak digunakan dalam berbagai produk elektronik, sehingga pemulihan sumber daya emas dari limbah elektronik sangat penting. Namun, tetap sulit untuk mencapai kapasitas ekstraksi yang tinggi dan pemilihan yang tepat jika hanya sejumlah kecil emas yang dicampur dengan elemen logam lainnya.
Sekelompok ilmuwan dari Universitas Tsinghua, Institut Teknologi Lanjutan Shenzhen di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), Institut Penelitian Logam di bawah CAS, dan Universitas Manchester menemukan bahwa penggunaan bahan oksida grafena yang dibatasi sangat mampu mengekstraksi sejumlah kandungan emas dari limbah elektronik.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications tersebut, bahan grafena ini dapat secara akurat mengekstrak emas dari limbah elektronik tanpa elemen logam lain yang berdampingan, dan tanpa menggunakan energi dan bahan tambahan.
Para peneliti itu juga mengembangkan sebuah metode adsorpsi emas berdasarkan film atau selaput tipis grafena, yang cocok untuk produksi skala besar dan dapat secara efisien serta terus menerus memulihkan sumber daya emas dari limbah elektronik.
Metode ini menggunakan oksida grafena komersial sebagai bahan baku dengan biaya rendah, memberikan solusi baru untuk pengembangan berkelanjutan dari sumber daya emas dan daur ulang limbah elektronik, menurut penelitian tersebut.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi