Banner

Google Chrome akan blokir situs ‘pop-up’ yang mengganggu

Ilustrasi. Versi Chrome berikutnya akan menggunakan model pembelajaran mesin yang secara mandiri akan memblokir permintaan izin dan pemberitahuan dari situs jejaring. (Christian Wiediger on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Chrome menguasai pangsa pasar desktop terbanyak di antara semua browser sehingga Google terus menambahkan fitur baru untuk menambah nilai lebih bagi penggunanya. Hal ini diharapkan dapat mempertahankan pelanggan yang sudah ada sambil menarik pelanggan baru.

Google baru-baru ini mengumumkan akan segera mengintegrasikan kemampuan baru di Chrome yang akan memblokir permintaan situs jejarign yang mengganggu secara otomatis.

Dalam sebuah posting blog, Google telah menyoroti bahwa versi Chrome berikutnya akan menggunakan model pembelajaran mesin yang secara mandiri akan memblokir permintaan izin dan pemberitahuan dari situs jejaring.

Keputusan ini akan diambil berdasarkan pola historis interaktivitas pengguna dengan situs jejaring serupa. Misalnya, jika Anda biasanya menolak izin akses lokasi ke situs jejaring, Chrome akan secara otomatis menolak mereka atas nama Anda ke situs jejaring baru yang Anda kunjungi juga, dan bahkan tidak akan menampilkan perintah kepada Anda.

Ide di balik fitur ini adalah untuk memastikan bahwa pengguna memiliki pengalaman tanpa gangguan saat menjelajahi situs jejaring.

Google menekankan bahwa prediksi pembelajaran mesin akan terjadi sepenuhnya di perangkat pengguna dan tidak ada data yang akan dikirim ke perusahaan.

Meskipun Google belum secara eksplisit menyebutkannya, ‘versi Chrome berikutnya’ kemungkinan merujuk pada Chrome 103 yang akan masuk ke saluran Stabil pada 21 Juni 2022.

Kemampuan lain di Chrome dalam rilis mendatang adalah pemanfaatan pembelajaran mesin untuk mengatur ulang tombol pada bilah alat Chrome pengguna. Misalnya, tergantung pada berbagai faktor seperti situs jejaring yang dikunjungi dan waktu, pengguna diperlihatkan ikon mikrofon di bagian depan bilah alat atau tombol bagikan. Pengguna masih memiliki opsi untuk mengatur tombol secara manual.

Perusahaan telah menyoroti kesuksesan dengan model pembelajaran mesin lainnya di Chrome juga. Ini termasuk inisiatif Penjelajahan Aman (Safe Browsing) yang secara otomatis mendeteksi dan memblokir situs jejaring berbahaya agar tidak dibuka, dan Perjalanan (Journeys), yang pada dasarnya merupakan peningkatan riwayat penelusuran yang memungkinkan Anda melacak kembali aktivitas online Anda.

Sumber: https://www.neowin.net/

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan