General Motors Co. berencana merakit sekitar 400.000 unit kendaraan listrik di Amerika Utara mulai saat ini hingga paruh pertama 2024, mengingat hasil keuangannya sebagian besar akan bergantung pada penjualan SUV dan truk bermesin pembakaran.
Chicago, AS (Xinhua) – General Motors Co. (GM) pada Selasa (31/1) merilis laporan kinerjanya untuk 2022, yang menunjukkan bahwa perusahaan itu meraup laba bersih sebesar 9,9 miliar dolar AS pada 2022, turun tipis dari 10 miliar dolar AS pada 2021.
Kendati demikian, di tengah buruknya situasi rantai pasokan dan kenaikan suku bunga, pendapatan produsen mobil Amerika Serikat (AS) tersebut selama setahun penuh mencapai 156,7 miliar dolar AS pada 2022, naik dari 127 miliar dolar AS pada 2021, sementara total laba sebelum bunga dan pajak (earnings before interest and tax/EBIT) yang diraup GM mencatatkan rekor tertinggi sebesar 14,5 miliar dolar AS. Hasil itu berada di puncak pedoman perusahaan yang telah direvisi sebelumnya, menurut data yang dirilis di situs web GM.
Pada kuartal keempat 2022, GM meraup laba bersih senilai 2 miliar dolar AS dari pendapatan sebesar 43,11 miliar dolar AS. Sebagai pembanding, laba bersih senilai 1,7 miliar dolar AS dari pendapatan sebesar 33,5 miliar dolar AS tercatat pada periode yang sama pada 2021. EBIT GM pada kuartal itu mencapai 3,8 miliar dolar AS.
Margin laba bersih yang dicatat perusahaan itu pada 2022 mencapai 6,3 persen. Total laba sebelum pajak di GM North America mencapai 13 miliar dolar AS, naik dari 10,3 miliar dolar AS pada 2021. Sementara itu, laba sebelum pajak GM International mencapai 1,1 miliar dolar AS, naik dari 827 juta dolar AS yang dibukukan pada 2021.
GM memperkirakan kekuatan yang konsisten dalam pengoperasian otomotif intinya pada 2023, dengan nilai EBIT selama setahun penuh berada di kisaran 10,5 hingga 12,5 miliar dolar AS dan total laba bersih untuk setahun penuh berada di kisaran 8,7 hingga 10,1 miliar dolar AS.
Produsen mobil yang berbasis di Detroit itu berencana merakit sekitar 400.000 unit kendaraan listrik di Amerika Utara mulai saat ini hingga paruh pertama 2024, mengingat hasil keuangannya sebagian besar akan bergantung pada penjualan SUV dan truk bermesin pembakaran. Namun demikian, perusahaan itu memprediksi bahwa pendapatan dari kendaraan listrik akan mencapai 50 miliar dolar AS pada 2025.
Pada awal Januari, GM melaporkan bahwa pihaknya telah menjual 2.274.088 unit kendaraan baru pada 2022, naik 2,5 persen dari 2021. Selain itu, perusahaan tersebut merebut kembali gelar sebagai produsen mobil terlaris di AS dari tangan Toyota Motor Corp. usai kehilangan gelar tersebut pada 2021.
*1 dolar AS = Rp14.992 rupiah
Laporan: Redaksi