Forum Boao untuk Asia (Boao Forum for Asia/BFA) 2023 memperingatkan soal ketidakpastian dalam pemulihan ekonomi global, namun, mereka juga menyoroti resiliensinya, dan mengungkapkan keyakinan pada lintasan ekonomi global secara keseluruhan.
Boao, China (Xinhua) – Para perencana dan pakar ekonomi di Konferensi Tahunan Forum Boao untuk Asia (Boao Forum for Asia/BFA) 2023, yang dibuka pada Selasa (28/3), memperingatkan soal ketidakpastian dalam pemulihan ekonomi global. Namun, mereka juga menyoroti resiliensinya, dan mengungkapkan keyakinan pada lintasan ekonomi global secara keseluruhan.
Forum tersebut, yang berlangsung dari 28 hingga 31 Maret di Kota Boao, Provinsi Hainan, pulau di China selatan, menarik sekitar 2.000 peserta dari 50 lebih negara dan kawasan. Nada optimisme yang hati-hati yang disuarakan oleh banyak peserta dalam acara tersebut didukung oleh data ekonomi dari beberapa sumber.
Pada Januari tahun ini, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2023 sebesar 2,9 persen, sedikit lebih tinggi dari perkiraan pada Oktober 2022.
“Situasi tahun ini berjalan optimistis sejauh ini,” ujar Zhao Chenxin, Wakil Kepala Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China, yang merupakan badan perencanaan ekonomi tertinggi negara itu.
Dia mengungkapkan bahwa masih ada beberapa ketidakpastian, termasuk apakah perekonomian besar seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa mampu secara efektif meredakan inflasi, serta arus balik terhadap globalisasi ekonomi dan berbagai risiko seperti utang pemerintah.
“Dalam menghadapi kesulitan dan tantangan ekonomi yang besar ini, kita harus tetap percaya diri,” ungkap Zhao, seraya menekankan bahwa “jalan menuju pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia masih akan berliku, namun masa depannya cerah.”
Zhao menyoroti faktor-faktor positif seperti babak baru revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan industri, dan transformasi cerdas serta hijau. “Kami akan terus mengejar kerja sama yang inklusif dan saling menguntungkan serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,” tuturnya.
Ahmed M. Saeed, Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB), mengatakan bahwa Asia akan menjadi pendorong utama pertumbuhan global. ADB memprediksi tingkat pertumbuhan Asia akan berada di angka 4,6 persen pada 2023.
“Asia akan terus menunjukkan kinerja yang baik, setidaknya untuk waktu dekat,” katanya.
Sekretaris Jenderal BFA Li Baodong menuturkan pertumbuhan dan pembangunan Asia menjadi sorotan terbesar di tengah latar belakang perlambatan ekonomi global. Ekonomi Asia tumbuh stabil, dan rebound ekonomi China telah mengirimkan sinyal yang sangat kuat, yaitu stabilitas di tengah ketidakstabilan, ujar Li.
China menetapkan target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di kisaran 5 persen untuk 2023. Sementara itu, IMF juga telah menaikkan proyeksi mereka untuk pertumbuhan ekonomi China pada 2023 menjadi 5,2 persen. Di Boao, para peserta forum semakin diyakinkan oleh denyut ekonomi China yang kuat.
“Pemulihan China berarti negara itu akan memainkan peran yang lebih besar dalam mendorong pertumbuhan global, terutama di tahun ketika kekhawatiran tentang ancaman resesi global meningkat,” tutur Ben Simpfendorfer, mitra di Oliver Wyman, sebuah perusahaan konsultan terkemuka.
Dia menambahkan bahwa impor China berada di jalur pemulihan yang benar, dan baik belanja konsumen maupun belanja modal akan mulai menguat di negara itu.
Laporan: Redaksi