Forum Bisnis Indonesia-China yang digelar di Beijing pada Senin (16/10) menghasilkan kesepakatan kerja sama senilai 12,6 miliar dolar AS dari pelaku usaha kedua negara baik perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Jakarta (Xinhua) – Forum Bisnis Indonesia-China yang digelar di Beijing pada Senin (16/10) menghasilkan kesepakatan kerja sama senilai 12,6 miliar dolar AS dari pelaku usaha kedua negara baik perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri BUMN Republik Indonesia (RI) sekaligus Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI Erick Thohir di akun media sosial pribadinya saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam forum tersebut.
“Ini untuk memperkuat pengembangan industri baterai listrik, energi hijau, dan teknologi kesehatan di tanah air, agar bisa meningkatkan pembukaan lapangan kerja,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Jokowi mengapresiasi kontribusi para investor China yang selama ini telah turut mendukung pembangunan di Indonesia. Hal ini tercermin dari China yang telah menjadi penyumbang terbesar kedua untuk investasi asing yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun lalu dibandingkan satu dekade lalu yang saat itu China masih berada di peringkat 12.
Dia bahkan menganalogikan cara investor China berinvestasi di Indonesia seperti gerakan wing chun Bruce Lee yang merujuk bahwa para pemodal tersebut sangat cepat dan tepat berinvestasi di dalam negeri. Jika terus konsisten, Jokowi optimistis China akan menggeser Singapura sebagai penyumbang terbesar investasi asing ke Indonesia dalam satu atau dua tahun mendatang.
Optimisme tersebut sejalan dengan banyaknya peluang investasi yang saat ini dikembangkan Indonesia, termasuk di antaranya hilirisasi mineral, pengembangan ekosistem kendaraan listrik, dan pembangunan ibu kota baru.
Di akhir pidatonya, Jokowi mengajak investor China untuk masuk ke Indonesia dengan tawaran dari sisi indikator ekonomi domestik yang stabil dengan pertumbuhan masih konsisten di atas 5 persen, pemerintah juga menawarkan banyak insentif serta dari sisi sosial politik yang stabil sekalipun sebentar lagi menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2024.
“So, you don’t need to worry, you just need to hurry. Ini adalah peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga China karena bagi Indonesia kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama cuan,” ujar Jokowi dikutip dari keterangan resminya.
*1 dolar AS = 15.716 rupiah
Laporan: Redaksi