Transmisi listrik KCJB melalui overhead catenary system (OCS) mengacu pada proses mengubah tegangan tinggi jaringan listrik setempat di sepanjang jalur kereta cepat tersebut menjadi arus bolak-balik (AC) frekuensi daya 27,5 kV fase tunggal melalui gardu traksi kereta, kemudian mentransmisikannya ke OCS di atas jalur kereta cepat untuk menyediakan daya bagi pengoperasian kereta di jalur tersebut.
Jakarta (Xinhua) – Transmisi listrik melalui overhead catenary system (OCS) di sepanjang jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berhasil dilakukan pada Kamis (18/5).
Transmisi daya OCS mengacu pada proses mengubah tegangan tinggi jaringan listrik setempat di sepanjang jalur kereta cepat tersebut menjadi arus bolak-balik (AC) frekuensi daya 27,5 kV fase tunggal melalui gardu traksi kereta, kemudian mentransmisikannya ke OCS di atas jalur kereta cepat untuk menyediakan daya bagi pengoperasian kereta di jalur tersebut.
Transmisi daya merupakan pengujian besar bagi OCS di jalur kereta yang dialiri listrik dan langkah krusial terakhir sebelum uji coba dan pengujian terintegrasi.
Sistem catu daya traksi jalur KCJB tersebut dirancang dan dibangun sesuai dengan teknologi dan standar China. Peralatan inti, seperti OCS, gardu induk dan sistem proteksi mikrokomputer daya, serta sistem AC/DC, diproduksi di China.
KCJB merupakan salah satu proyek penting di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan oleh China, yang menghubungkan Jakarta dengan ibu kota Provinsi Jawa Barat, Bandung.
Dengan kecepatan yang dirancang mencapai 350 kilometer per jam, jalur kereta ini akan memangkas waktu perjalanan Jakarta-Bandung dari tiga jam lebih menjadi hanya sekitar 40 menit.
Laporan: Redaksi