Banner

Fokus Berita – Daerah punya potensi tinggi tingkatkan sebaran pendidikan berkualitas

Direktur Utama Synergy Policies Dinna Prapto Raharja (kiri) dan Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Margaretha Ari Widowati (kanan), pada Senin (5/12) di Jakarta memaparkan kegiatan pengumpulan praktik baik sebaran pendidikan berkualitas di beberapa provinsi, Indonesia (Tanoto Foundation)

Tanoto Foundation bersama Synergy Policies melakukan identifikasi tantangan, praktik baik dan inovasi untuk meningkatkan sebaran pendidikan berkualitas di Indonesia. 

 

Jakarta (Indonesia Window) – Pelaksanaan Kurikulum Merdeka mulai membuahkan hasil dengan munculnya banyak praktik baik di sejumlah daerah berkat kolaborasi lintas pemangku kepentingan, lintas wilayah dan lintas sektor yang membuahkan sinergi untuk tumbuhnya pendidikan berkualitas.

“Kalau guru dan kepala sekolah mengeluh, tentu banyaklah keluhan yang terkumpul, tetapi mereka memilih untuk mencari solusi sehingga telah muncul sejumlah inisiatif luar biasa dari para guru dan kepala sekolah di tingkat SD dan SMP yang saling berkomunikasi,” kata Direktur Utama Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Selasa.

Para guru dan kepala sekolah tersebut juga mengembangkan sejumlah inisiatif penunjang kegiatan pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka bersama orang tua, dinas pendidikan, pengawas, dan mitra pembangunan, ungkap Dinna yang memimpin rangkaian diskusi untuk mengumpulkan praktik baik perluasan pendidikan berkualitas di 25 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Jambi dan Riau dengan dukungan Tanoto Foundation.

Dalam pertemuan media menuju Rembuk Nasional untuk merayakan Hari Guru Nasional 2022, Dinna menyampaikan desain kegiatan pengumpulan praktik baik peningkatan perluasan pendidikan berkualitas.

Dengan kredensial yang diakui di tingkat nasional dan internasional, Dinna yang sehari-hari terlibat mengawal aneka kebijakan politik ekonomi internasional, mengolah data-data pendidikan berkualitas bersama timnya yang terdiri atas peneliti di bidang kebijakan publik, ketenagakerjaan, pendidikan dan komunikasi.

Synergy Policies sebagai lembaga penelitian yang berusaha meningkatkan sinergi lintas sektor untuk dampak positif kebijakan publik yang optimal, menelusuri aneka dokumen yang menyoroti indikator dan proses menuju pendidikan berkualitas.

“Kami mencermati pula bagaimana sentuhan mitra-mitra pembangunan seperti program PINTAR dari Tanoto Foundation dan kerja sama dengan mitra-mitra lain direspons oleh guru, kepala sekolah dan unsur pemerintah daerah,” ujar Dinna.

Lembaga tersebut juga melakukan rangkaian pertemuan, focus group discussion (diskusi kelompok terpumpun) dan diskusi publik di tiap provinsi yang melibatkan perwakilan guru, kepala sekolah, pengawas, Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), Balai Guru Penggerak (BGP), Bappeda, Dinas Pendidikan, dan media massa untuk menggali perspektif yang berkembang di tiap daerah serta potensinya untuk dikembangkan menjadi sinergi pendukung perluasan pendidikan berkualitas di wilayah tersebut, ungkap Dinna.

Kegiatan pengumpulan praktik baik peningkatan sebaran pendidikan berkualitas ini dilakukan selama Oktober sampai November 2022 dan puncaknya pada Rembuk Nasional, 14 Desember 2022 di mana perwakilan dari tiap provinsi seperti guru, kepala sekolah, dinas pendidikan dan pimpinan kabupaten/kota serta provinsi akan duduk bersama perwakilan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi serta Kementerian Agama.

Rembuk Nasional ini akan menyoroti inisiatif yang berkembang di tataran mikro, yakni di tingkat guru, kepala sekolah dan sekolah, juga di tataran kabupaten/kota, dan provinsi.

Beberapa inisiatif di tataran mikro antara lain; pengenalan terhadap karakter dan latar belakang siswa, penerapan pembelajaran aktif dan berdiferensiasi, pembentukan paguyuban orang tua serta pengaktifan komunitas belajar antar guru seperti Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Sementara inisiatif yang dilakukan pemerintah daerah antara lain; penerbitan peraturan bupati guna mendukung pengembangan kapasitas guru melalui platform belajar mandiri dan pengaktifan KKG serta MGMP, pengembangan aplikasi pemantauan sekolah bagi pengawas, penyediaan guru bagi siswa berkebutuhan khusus, serta penyediaan sarana dan prasarana penunjang pendidikan berkualitas.

Inisiatif ini perlu ditopang oleh rangkaian kebijakan pendukung pula di tingkat pusat, yang justru memudahkan inisiatif-inisiatif baik ini untuk meluas lebih cepat ke penjuru kabupaten/kota dan provinsi,” kata Dinna.

“Malah ada aspirasi bahwa provinsi-provinsi lain pun dapat diberi kesempatan serupa untuk dikenali inisiatif-inisiatif baiknya agar antar daerah dapat saling berkolaborasi demi sebaran pendidikan berkualitas yang meningkat di Indonesia,” Dinna menambahkan.

Sementara itu, Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati mengatakan, pendidikan di Indonesia telah menunjukkan kemajuan, namun masih ada hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitasnya.

Hasil analisis Rapor Pendidikan 2021 di 591 sekolah dan madrasah mitra Tanoto Foundation di 25 kabupaten/kota dan lima provinsi menghasilkan beberapa temuan menarik, Margaretha menjelaskan.

“Pertama, hal yang paling mempengaruhi kemampuan literasi dan numerasi siswa adalah kualitas pengajaran dan pembelajaran, terutama dukungan afektif dan aktivasi kemampuan kognitif. Kedua, literasi juga dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah dan keterlibatan orang tua. Dan terakhir, di tingkat SMP/Madrasah, literasi dan pembentukan karakter berkaitan erat dengan kemampuan guru untuk melakukan refleksi pembelajaran,” ujarnya.

Kemudian lanjutnya, hal itu yang mendorong Tanoto Foundation bersama Synergy Policies melakukan identifikasi tantangan, praktik baik dan inovasi untuk meningkatkan sebaran pendidikan berkualitas di Indonesia.

“Karena kami sadar, sesuai dengan kata-kata pendiri kami, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto, peran Tanoto Foundation dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah sebagai katalisator perubahan,” tuturnya.

Peran ini akan terwujud ketika praktik-praktik baik yang sudah dihasilkan guru, kepala sekolah dan pemerintah daerah disebarluaskan untuk menjangkau para pemangku kepentingan bidang pendidikan lainnya di Indonesia, tutupnya.

Tentang Synergy Policies & Tanoto Foundation:

Synergy Policies (oleh PT Cipta Inspirasi Nusantara) adalah perusahaan konsultan yang berlokasi di Jakarta dengan visi mengembangkan sinergi lintas bidang ilmu dan kepentingan demi kebijakan publik yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi seluas-luasnya masyarakat.

Dibangun oleh kaum profesional berpengalaman di bidang ilmu sosial, politik, dan ekonomi, Synergy Policies melakukan kajian dan evaluasi kebijakan, pelatihan interaktif bagi pengambil kebijakan, dan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan.

Berkembang pesat sejak didirikan pada tahun 2014, mitra-mitra Synergy Policies berskala internasional maupun nasional.

Tanoto Foundation adalah sebuah organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto atas dasar keyakinan bahwa setiap individu harus mempunyai kesempatan untuk mewujudkan potensinya secara penuh.

Tanoto Foundation memulai kegiatannya pada 1981, saat pendiri mendirikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar di Besitang, Sumatera Utara.

Pada 2018, Tanoto Foundation meluncurkan Program PINTAR untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia dengan memperbaiki kualitas pembelajaran dan kepemimpinan sekolah.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan