Fasilitas pencitraan biomedis dapat membantu dokter mengamati proses dinamis penyakit dengan cara-cara yang bersifat multilevel, luas, dan visual, sehingga dapat melakukan skrining terhadap obat yang ditargetkan untuk pasien dengan lebih baik.
Beijing, China (Xinhua) – Pembangunan infrastruktur untuk proyek pencitraan biomedis sains besar di Beijing resmi selesai pada Kamis (3/11), menurut Universitas Peking, pemilik fasilitas tersebut.
Pusat Pencitraan Biomedis Nasional, dengan area konstruksi seluas 100 mu (sekitar 66.667 meter persegi), dibangun di Distrik Huairou, Beijing, dengan perkiraan total investasi sebesar 1,72 miliar yuan.
Pusat pencitraan tersebut akan berfokus pada representasi visual dan pengukuran akurat terhadap struktur dan fungsi organisme hidup, dan penyediaan berbagai metode penelitian pencitraan untuk studi tentang isu-isu ilmu hayati yang kompleks dan penyakit utama, kata Universitas Peking.
Teknologi pencitraan diperlukan di berbagai bidang, seperti penelitian ilmiah, kedokteran, pendidikan, dan industri, serta sangat penting bagi masalah-masalah biomedis utama.
Tanpa pengamatan yang jelas terhadap perubahan pada skala yang berbeda selama proses patologis, termasuk perubahan molekul, protein, sel, dan organ, sulit untuk mengobati penyakit secara akurat, tutur Chen Liangyi, ahli pencitraan biomedis di Universitas Peking.
Fasilitas pencitraan biomedis dapat membantu dokter mengamati proses dinamis penyakit dengan cara-cara yang bersifat multilevel, luas, dan visual, sehingga dapat melakukan skrining terhadap obat yang ditargetkan untuk pasien dengan lebih baik, paparnya.
Proyek yang baru dibangun tersebut secara umum terdiri dari beberapa perangkat utama, yang digunakan untuk pencitraan medis multimodal, pencitraan sel hidup multimodal, pencitraan molekul resolusi tinggi multimodal, dan sistem integrasi citra, menurut Universitas Peking.
Penyelesaian proyek itu akan mendukung penelitian di bidang ilmu hayati di China, termasuk ilmu kognitif dan otak, sel induk dan regenerasinya, serta penyakit saraf, penyakit kardiovaskular, dan diagnosis tumor yang akurat, kata Cheng Heping, profesor di universitas tersebut yang juga menjabat sebagai kepala ilmuwan dalam proyek tersebut.
Sebagai instrumen penelitian baru, proyek pencitraan ini akan mengungkap misteri kehidupan secara luas, papar Cheng.
Pusat pencitraan itu dibangun oleh Universitas Peking bersama sejumlah institusi dan universitas lain, termasuk Institut Biofisika di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China, Institut Teknologi Harbin, dan Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China.
Pusat pencitraan tersebut diperkirakan akan memulai operasi uji coba pada 2023.
*1 yuan = 2.143 rupiah
Laporan: Redaksi