Banner

Menhan Israel peringatkan soal “fase baru” dalam konflik dengan Hizbullah

Orang-orang berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur pascaserangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada 29 September 2024. (Xinhua/Bilal Jawich)

Fase berikutnya dari perang melawan Hizbullah akan segera dimulai dan membawa perubahan signifikan dalam situasi keamanan.

 

Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant pada Senin (30/9) memperingatkan tentang fase baru yang akan dimulai dalam serangan Israel terhadap Hizbullah di tengah laporan tentang rencana operasi darat di Lebanon.

“Fase berikutnya dari perang melawan Hizbullah akan segera dimulai dan membawa perubahan signifikan dalam situasi keamanan,” kata Gallant kepada otoritas setempat di dekat perbatasan Israel-Lebanon, menambahkan bahwa hal ini akan memungkinkan penduduk Israel di bagian utara untuk kembali ke rumah.

Media Israel melaporkan adanya peningkatan kehadiran pasukan militer di sepanjang perbatasan, dengan Channel 12 mengindikasikan persiapan untuk serangan darat. Sejumlah pejabat senior sebelumnya telah mengisyaratkan rencana untuk membangun “zona penyangga” antara Lebanon dan Hizbullah.

Mengutip sejumlah pejabat keamanan Amerika Serikat, The Washington Post melaporkan bahwa Israel telah memberi tahu Gedung Putih mengenai rencana operasi darat terbatas yang akan segera dilancarkan di Lebanon.

Banner
Fase berikutnya dari perang
Foto yang diabadikan pada 29 September 2024 ini menunjukkan kondisi di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pascaserangan udara Israel. Sedikitnya 18 orang tewas dan 30 lainnya terluka pada Minggu (29/9) dini hari waktu setempat dalam serangan udara Israel terhadap puluhan kota kecil dan desa di Lebanon selatan dan timur, demikian menurut sumber militer Lebanon. (Xinhua/Bilal Jawich)

Sejak 23 September, Israel mengintensifkan serangan udara di seluruh Lebanon, yang mencapai puncaknya pada serangan skala besar pada Jumat (27/9) di pinggiran selatan Beirut yang dilaporkan menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan sejumlah besar rekannya.

 

Eskalasi ini membuat konflik antara Israel dan Hizbullah, yang dimulai pada 8 Oktober 2023, kian intens. Hizbullah kala itu meluncurkan sejumlah roket ke Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas di Gaza, yang memicu serangan artileri dan serangan udara balasan dari Israel ke Lebanon tenggara.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan