Faksi terbesar dalam Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party/LDP), partai berkuasa di Jepang, memutuskan untuk membubarkan diri di tengah skandal penggelapan dana yang tak kunjung usai.
Tokyo, Jepang (Xinhua) – Faksi terbesar dalam Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party/LDP), partai berkuasa di Jepang, memutuskan untuk membubarkan diri di tengah skandal penggelapan dana yang tak kunjung usai, demikian menurut laporan media lokal pada Jumat (19/1).
Kabar tentang keputusan faksi yang pernah dipimpin oleh mendiang mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe, atau Seiwaken, itu diketahui dari berbagai sumber yang dekat dengan masalah ini, tulis harian nasional Jepang Sankei Shimbun.
Demi memulihkan kepercayaan publik yang terguncang oleh skandal yang semakin dalam ini, Kishida pada Jumat berjanji untuk membubarkan faksi terbesar keempat di LDP yang pernah dipimpinnya hingga bulan lalu itu. Menurut beberapa outlet media lokal, faksi LDP yang dipimpin oleh mantan sekretaris jenderal LDP Toshihiro Nikai juga mengumumkan keputusan pembubaran diri.
Para jaksa negara itu pada Jumat mengajukan dakwaan terhadap beberapa individu dari tiga faksi di tubuh LDP, mendakwa tanpa penahanan bendahara utama faksi Abe dan Nikai.
Seorang mantan akuntan dari faksi Kishida menerima ringkasan dakwaan karena diduga tidak melaporkan sekitar 30 juta yen, atau sekitar 203.000 dolar AS, selama tiga tahun hingga 2020.
Semua pihak yang didakwa, yang diduga tidak mencantumkan sebagian pendapatan faksi dari acara penggalangan dana dalam laporan, menghadapi tuduhan pembukuan palsu, yang merupakan pelanggaran terhadap undang-undang pengendalian dana politik.
Para jaksa juga mendakwa tanpa penahanan anggota Majelis Tinggi Yasutada Ohno, sementara anggota Majelis Rendah Yaichi Tanigawa menerima ringkasan dakwaan. Kedua anggota parlemen tersebut telah meninggalkan LDP pada Jumat.
*1 yen = 105 rupiah
**1 dolar AS = 15.630 rupiah
Laporan: Redaksi