Banner

IAEA: Situasi keamanan PLTN Zaporizhzhia “memburuk”

Foto yang diabadikan pada 29 Maret 2023 ini menunjukkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan. (Xinhua/Victor)

Situasi keamanan nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia “memburuk” setelah serangan drone di dekatnya.

 

Wina, Austria (Xinhua/Indonesia Window) – Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) pada Sabtu (17/8) memperingatkan bahwa situasi keamanan nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia “memburuk” setelah serangan drone di dekatnya.

Para pakar IAEA yang ditempatkan di PLTN Zaporizhzhia segera mengunjungi lokasi terdampak yang berada “dekat dengan kolam penyiram air untuk pendinginan esensial dan sekitar 100 meter dari saluran listrik Dniprovska PLTN itu,” usai mendapatkan informasi tentang serangan drone pada Sabtu yang “menghantam jalan di sekeliling lokasi pembangkit listrik,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Meski tidak ada korban jiwa atau dampak pada peralatan pembangkit listrik, ada “dampak kerusakan pada jalan di antara dua gerbang utama PLTN Zaporizhzhia,” bunyi pernyataan tersebut.

“Kita kembali melihat eskalasi dari bahaya keselamatan dan keamanan nuklir yang dihadapi PLTN Zaporizhzhia,” kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi, seraya mengulangi seruannya agar semua pihak menahan diri secara maksimal.

Banner

IAEA mengatakan, para pakarnya di lokasi telah melaporkan aktivitas militer yang “intens” selama sepekan terakhir di daerah tersebut, “termasuk lokasi yang sangat dekat dengan PLTN,” dan “tidak ada tanda-tanda” aktivitas militer di daerah itu akan mereda.

“Tim mendengar ledakan yang sering terjadi, tembakan senapan mesin berat dan tembakan senapan berulang-ulang, serta artileri dalam berbagai jarak dari PLTN,” kata badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu.

Kebakaran terjadi di sebuah menara pendingin PLTN Zaporizhzhia pada akhir pekan lalu, dengan Rusia dan Ukraina saling menuding satu sama lain bertanggung jawab atas insiden tersebut. Kebakaran ini “mengakibatkan kerusakan yang cukup parah, meskipun tidak secara langsung mengancam keselamatan nuklir,” menurut IAEA.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan