Beberapa eksekutif top Twitter dipecat oleh pemilik baru Elon Musk guna menghindari pembagian hibah saham dengan total sekitar 122 juta dolar yang jatuh tempo pada 1 November.
Jakarta (Indonesia Window) – Pemilik baru Twitter Elon Musk memecat para eksekutif puncak dalam upaya untuk menghindari pembayaran pesangon yang besar dan kuat, sementara berencana untuk PHK lainnya segera setelah Sabtu (29/10) guna menghindari hibah saham yang jatuh tempo pada 1 November, menurut laporan media pada Sabtu.
Musk memecat Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde setelah menyelesaikan pembelian senilai 44 miliar dolar AS dari platform media sosial itu pada Kamis (27/10), kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.
Musk menuduh mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform tersebut. Menurut firma riset Equilar, para eksekutif berdiri untuk menerima pembayaran pemisahan dengan total sekitar 122 juta dolar.
Mengutip orang tak dikenal yang mengetahui masalah ini, The Information melaporkan bahwa Elon Musk memberhentikan empat eksekutif top Twitter, termasuk Agrawal dan Segal “karena alasan”, dalam upaya nyata untuk menghindari uang pesangon dan penghargaan saham yang tidak diberikan.
Dalam sebuah cuitan pada Sabtu (29/10), analis LightShed, Rich Greenfield, mengatakan bahwa Musk memecat eksekutif top Twitter “karena suatu alasan,” mencegah saham mereka yang tidak vesting (hak atas pembayaran, aset, atau manfaat saat ini atau di masa depan) sebagai bagian dari perubahan kontrol.
Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Reuters tidak segera dapat melakukan kontak dengan para eksekutif yang dipecat.
Direktur penelitian di Equilar Courtney Yu mengatakan kepada Reuters pada Jumat (28/10) bahwa eksekutif Twitter yang dipecat “harus mendapatkan pembayaran (pesangon) ini kecuali Elon Musk memiliki alasan untuk penghentian, dengan penyebab dalam kasus ini biasanya karena mereka melanggar hukum atau melanggar kebijakan perusahaan.”
Sementara itu, The New York Times melaporkan pada Sabtu (29/10) bahwa Musk telah memerintahkan pemutusan hubungan kerja di seluruh perusahaan, dengan beberapa tim untuk dipangkas lebih banyak daripada yang lain dan PHK akan dilakukan sebelum tanggal 1 November, ketika karyawan dijadwalkan untuk menerima hibah saham sebagai bagian dari kompensasi mereka.
Mengutip orang-orang tak dikenal yang mengetahui masalah ini, Times melaporkan PHK bisa dimulai secepatnya di hari Sabtu.
*1 dolar AS = 15.558 rupiah
Laporan: Redaksi