Banner

Elon Musk akan berhentikan 10 persen karyawan Tesla karena cemas dengan ekonomi global

Elon Musk berbicara pada acara TED pada 14 April 2022. (TED/YouTube/tangkapan layar)

Jakarta (Indonesia Window) – CEO Tesla Elon Musk ingin memberhentikan sekitar 10 persen dari karyawan Tesla karena kekhawatirannya tentang keadaan ekonomi global, Reuters melaporkan pada hari Jumat mengutip surat elektronik (surel) internal yang dikirim ke eksekutif perusahaan.

Keputusan tersebut akan menyebabkan ribuan pekerja di perusahaan pembuat mobil listrik itu kehilangan pekerjaan mereka di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi.

Menurut Reuters, Musk mengirim surel pada hari Kamis (2/6) yang memerintahkan penghentian perekrutan baru dan menulis bahwa dia memiliki “perasaan yang sangat buruk” tentang keadaan ekonomi.

Terlepas dari surel yang diklaim, halaman LinkedIn Tesla terus menunjukkan lebih dari 5.000 lowongan baru yang aktif di perusahaan pada Jumat pagi.

Menurut laporan pendapatan tahun lalu, Tesla dan anak perusahaannya memiliki 99.290 karyawan aktif hingga akhir tahun 2021.

Banner

Pasar bereaksi negatif terhadap laporan Reuters dengan saham Tesla yang terdaftar di Nasdaq turun 3,8 persen dalam perdagangan pra-pasar pada Jumat pagi.

Total kekayaan bersih Musk pada Jumat pagi adalah 233,7 miliar dolar (sekitar 3.376 triliun rupiah), menurut pelacak real-time Forbes, menjadikannya orang terkaya di dunia.

Kekayaan bersih orang kaya nomor satu di dunia itu telah berfluktuasi secara signifikan selama dua bulan terakhir karena kisah tentang rencana akuisisi Twitter telah dimainkan.

Rencana Musk untuk pemutusan hubungan kerja di Tesla muncul hanya beberapa hari setelah surel kontroversial lain yang diduga ditulis olehnya bocor ke publik.

Dalam surel tersebut, Musk dilaporkan memerintahkan staf eksekutif Tesla untuk kembali bekerja minimal 40 jam sepekan dari kantor perusahaan, dan ini secara efektif melarang secara penuh bekerja jarak jauh.

Musk tidak mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa dia menulis surel itu dan ketika ditanya tentang orang-orang yang ingin bekerja dari jarak jauh, dia men-tweet “mereka harus berpura-pura bekerja di tempat lain”.

Banner

Bulan lalu, berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Financial Times, Musk memuji pekerja pabrik Tesla di China, dengan mengatakan bahwa mereka bersedia bekerja berjam-jam, terkadang hingga pukul 3 pagi dan bahkan tidak meninggalkan pabrik jika diperlukan.

Dia kemudian menyinggung pekerja Amerika, dengan mengatakan, “Orang-orang berusaha untuk menghindari pergi bekerja sama sekali.”

Sumber: Forbes

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan