Pesawat N212i dapat mengangkut penumpang sebanyak 28 orang dan dapat dimanfaatkan untuk mengangkut kargo, evakuasi pasien maupun surveillance (pengawasan) maritim.
Jakarta (Indonesia Window) – Duta Besar (Dubes) RI untuk Jamaika Nana Yuliana menawarkan pesawat N212i produksi PT Dirgantara Indonesia saat bertemu dengan Menteri Keamanan Nasional Jamaika Horace Chang di tengah-tengah acara Diplomatic Week 2023 di Kingston, Jamaika, pada 27 Februari hingga 4 Maret 2023.
“Pesawat N212i ini cocok sekali dengan kondisi geografis Jamaika yang dikelilingi perairan” ujar Nana kepada Menhan Chang, seraya menambahkan, produk strategis PT Dirgantara Indonesia tersebut dapat mengangkut penumpang sebanyak 28 orang dan dapat dimanfaatkan untuk mengangkut kargo, evakuasi pasien maupun surveillance (pengawasan) maritim.
Menurut Dubes RI, pesawat tipe ini akan membantu memperkuat armada Angkatan Udara Jamaika untuk patroli maritim yang secara geografis negara tersebut merupakan wilayah kelompok pulau-pulau besar di lautan Karibia dengan panjang pantai 1.022 kilometer.
“Jenis pesawat N212i telah terjual sebanyak 120 unit terutama untuk kawasan Asia,” lanjut Nana, seperti dilansir oleh Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Indonesia Window pada Jumat.
Untuk Kawasan Amerika Latin sejauh ini belum ada negara yang membeli. Pasar untuk jenis ini masih terbuka luas karena wilayah Amerika Latin dan Karibia lebih banyak terdiri dari negara kepulauan.
Selain itu, Dubes Nana juga menyampaikan pentingnya kerja sama kepolisian kedua negara, yang saat ini tengah merampungkan draft MOU Kepolisian.
Geostrategis Jamaika telah dimanfaatkan oleh organisasi kejahatan internasional sebagai trans-shipment kargo ilegal, termasuk narkoba dari Amerika Selatan utamanya.
Indonesia dan Jamaika telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1981. Hubungan yang erat antara keduanya ditandai dengan berbagai kerja sama di bidang politik melalui konsultasi bilateral yang telah dilaksanakan sebanyak dua kali dan saling dukung dalam forum internasional PBB.
Jamaika juga tertarik untuk mempelajari batik dari Indonesia dan berharap negara kepulauan terbesar di dunia tersebut dapat mengirim pelatih bulu tangkis untuk memperkuat tim mereka.
Menhan Chang menyampaikan ia akan berkunjung ke Indonesia tahun ini untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan. Selain masalah penyeludupan obat yang menjadi tantangan Jamaika, negara yang berpenduduk sekitar tiga juta ini juga banyak menghadapi persoalan kekerasan dan pembunuhan.
Acara pekan demokrasi tersebut diadakan setiap tahun oleh Kementerian Luar Negeri Jamaika pada bulan Februari sebagai upaya outreach mereka ke kalangan diplomatik.
Acara tersebut diisi dengan berbagai paparan dari berbagai kementerian dan dibuka oleh PM Jamaika Andre Holness.
Laporan: Redaksi