Jakarta (Indonesia Window) – Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) akan meluncurkan penyelidikan resmi pemakzulan Presiden Donald Trump atas laporan bahwa dia mencari bantuan asing guna mencari tahu kebutukan saingan politiknya sehingga membuat bentrokan dramatis antara Kongres dan Gedung Putih yang mungkin terjadi hingga kampanye presiden 2020.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengumumkan penyelidikan tersebut pada Selasa (24/9) setelah pertemuan tertutup dengan politisi Demokrat.
Dia mengatakan tindakan Trump tampaknya telah merusak keamanan nasional dan melanggar Konstitusi AS.
“Presiden harus dimintai pertanggungjawaban. Tidak ada yang di atas hukum,” kata Pelosi, yang selama berbulan-bulan enggan menerima upaya pemakzulan.
Trump membalas dengan cepat di Twitter dengan mencela penyelidikan tersebut sebagai sampah “Witch Hunt”.
Setelah lebih dari dua setengah tahun kritik tajam Demokrat terhadap Trump, upaya resmi pemakzulan membentuk konfrontasi partai yang paling mendesak dengan presiden.
Namun demikian, Trump yakin bahwa momok pemakzulan yang dipimpin oleh partai oposisi justru akan meningkatkan dukungan politiknya.
Perubahan sikap Pelosi menyusul laporan bahwa Trump telah menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam panggilan telepon pada 25 Juli untuk menyelidiki calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan puteranya.
Trump berjanji pada Selasa (24/9) untuk merilis transkrip percakapan teleponnya. Dia juga membenarkan bahwa telah menahan bantuan AS senilai hampir 400 juta dolar AS untuk Ukraina tetapi membantah bahwa dia melakukannya agar Zelensky memulai penyelidikan yang akan merusak Biden.
Laporan: Redaksi