Banner

Desa-desa di Lebanon selatan rayakan musim Natal di tengah bentrokan

Foto yang diabadikan pada 13 Desember 2023 ini menunjukkan dekorasi Natal di Beirut, Lebanon. (Xinhua/Bilal Jawich)

Desa-desa Kristen perbatasan di Lebanon selatan memutuskan untuk tetap merayakan musim Natal di tengah bentrokan antara Hizbullah dan militer Israel yang terus berlangsung di perbatasan Lebanon-Israel.

 

Beirut, Lebanon (Xinhua) – Meski bentrokan antara Hizbullah dan militer Israel masih berlangsung di perbatasan Lebanon-Israel, penduduk di desa-desa Kristen perbatasan di Lebanon selatan memutuskan untuk tetap merayakan musim Natal.

Di desa perbatasan Alma Al Shaab, yang menyaksikan penembakan dan serangan udara masif Israel, banyak warga terpaksa mengungsi ke utara menuju tempat yang lebih aman.

Penduduk desa yang memilih tetap tinggal memutuskan untuk tidak meninggalkan tradisi tahunan mereka.

Desa-desa Kristen perbatasan di Lebanon
Seorang pria berjalan di antara puing-puing sebuah rumah yang hancur akibat serangan udara Israel di Tayr Harfa, Lebanon, pada 13 Desember 2023. Sejak 8 Oktober, perbatasan Lebanon-Israel mengalami peningkatan ketegangan setelah Hizbullah menembakkan puluhan roket ke arah Israel untuk mendukung serangan mendadak Hamas terhadap Israel sehari sebelumnya. Konfrontasi antara Hizbullah dan Israel sejauh ini telah menewaskan 147 orang di pihak Lebanon, termasuk 101 anggota Hizbullah, seorang tentara Lebanon, satu anggota Gerakan Amal, 16 anggota Hamas dan Jihad Islam, serta 28 warga sipil, termasuk tiga jurnalis, menurut sejumlah sumber keamanan. (Xinhua/Ali Hashisho)

Pierre Rizkallah, seorang penduduk desa perbatasan Alma Al Shaab merupakan salah satu di antaranya.

Banner

“Meski terjadi penembakan terus-menerus dan masa-masa sulit yang kami jalani, kami di Alma Al Shaab memutuskan untuk menyalakan pohon Natal. Mudah-mudahan, kami akan menyelesaikan semua persiapan hari ini dan kami akan menyalakannya (pohon Natal), sehingga orang-orang yang masih tinggal di sini akan merasa selalu ada harapan bahwa situasi ini akan berakhir,” tuturnya.

“Kami juga ingin orang-orang yang lewat mengetahui bahwa Alma Al Shaab masih bertahan dan kami berharap perang akan berakhir dan penduduk Alma Al Shaab yang pergi akan kembali ke rumah dan menghias kota kami seperti yang selalu kami lakukan.”

“Kami merayakan Natal tahun lalu dan itu sangat sukses dan menerima banyak wisatawan dari kota serta desa terdekat. Semoga, tahun depan, ketenangan akan terjadi dan kami akan kembali merayakan Natal dengan damai untuk menghormati Alma Al Shaab dan Lebanon selatan,” ujar Rizkallah

Sementara itu, di Beirut, terlepas dari situasi ekonomi yang sulit, pohon-pohon Natal yang besar juga dinyalakan untuk menjadi simbol harapan bagi masyarakat.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan