Bebek karet raksasa yang dibuat oleh seniman Florentijn Hofman dari Belanda telah dipamerkan di 16 negara sejak dimulai pada tahun 2007, bertujuan menghibur suasana hati masyarakat di tengah pandemik COVID-19 yang belum kunjung berakhir.
Jakarta (Indonesia Window) – Bebek karet kuning raksasa atau Rubber Duck karya seniman Belanda Florentijn Hofman baru-baru ini telah kembali ke Korea Selatan untuk pertama kalinya setelah delapan tahun lalu berada di negara tersebut.
Para penyelenggara mengatakan, keberadaan bebek karet itu dimaksudkan untuk menghibur suasana hati masyarakat di tengah pandemik COVID-19 yang belum kunjung berakhir.
Bebek plastik yang ditiup tersebut, dengan tinggi 18 meter, ‘berenang’ di atas perairan Danau Seokchon di Seoul timur mulai 30 September hingga 31 Oktober.
Proyek ‘hiburan’ tersebut diselenggarakan dalam kemitraan antara lengan manajemen properti Lotte Group, Lotte Property Development, dan kantor Songpa Ward.
Para penggemar dan penikmat pemandangan bebek super besar itu telah bergabung tahun ini. Sejumlah versi miniatur bebek yang mengenakan kostum Halloween akan disembunyikan di dalam Lotte World Tower dan Lotte World Mall, kata penyelenggara.
Sebuah acara untuk merayakan kembalinya bebek karet itu digelar di sekitar Danau Seokchon pada Kamis (6/10), dihadiri oleh pejabat Lotte dan pembuatnya, Hofman.
“Seluruh situasi COVID-19 di dunia juga ada di sini, di Seoul, tentunya. Ini membuat saya ‘tidak ragu’ untuk membawanya (bebek raksasa) lagi. Tentu saja kejadian menyedihkan dari banjir juga membuat saya mengatakan ‘ya’ untuk segera membawanya kembali,” kata Hofman dalam acara tersebut.
“Bebek karet meredakan ketegangan dan membuat orang bahagia lagi, dan juga orang Korea bisa mendapatkan keuntungan dari itu,” lanjutnya.
Proyek seni publik ‘Bebek Karet’, yang dibuat oleh Hofman, telah dipamerkan di 16 negara sejak dimulai pada tahun 2007.
Proyek ini tiba di Korea Selatan pada tahun 2014 dan telah mengumpulkan lebih dari lima juta pengunjung.
Sumber: Yonhap Korea Selatan
Laporan: Redaksi