Utusan China desak aksi untuk redam ketegangan Lebanon-Israel

Asap akibat serangan Israel yang menghantam Shamshtar di dekat Kota Baalbek, Lebanon timur, terlihat pada 2 Oktober 2024. (Xinhua/Taher Abu Hamdan)

Deeskalasi situasi Lebanon-Israel harus didahulukan demi menghentikan siklus kekerasan, dengan segala upaya harus dilakukan guna mencegah konflik meluas, dan pihak-pihak yang terlibat harus kembali ke jalur solusi politik dan diplomatik.

 

PBB (Xinhua/Indonesia Window) – Seorang utusan China pada Rabu (2/10) meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan segera guna meredakan situasi Lebanon-Israel.

“Dewan Keamanan memikul tanggung jawab utama dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional,” kata Fu Cong, selaku perwakilan tetap China untuk PBB, dalam pertemuan Dewan Keamanan tentang situasi Lebanon-Israel.

Fu menyampaikan bahwa dalam situasi saat ini, Dewan Keamanan harus mengambil tindakan segera serta bersatu untuk membuat tuntutan yang jelas dan tegas, yakni gencatan senjata harus segera diberlakukan di Gaza, deeskalasi situasi Lebanon-Israel harus didahulukan demi menghentikan siklus kekerasan, segala upaya harus dilakukan guna mencegah konflik meluas, dan pihak-pihak yang terlibat harus kembali ke jalur solusi politik dan diplomatik.

Seraya memperingatkan bahwa situasi saat ini telah “berada di ujung tanduk,” Fu mengatakan penundaan pasif apa pun akan menjadi tindakan yang tidak bertanggung jawab, dan retorika apa pun yang membenarkan aksi militer lebih lanjut akan mengirimkan pesan yang keliru kepada dunia serta dapat menyebabkan konsekuensi serius.

Deeskalasi situasi Lebanon-Israel
Foto di atas menunjukkan kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada 2 Oktober 2024. (Xinhua/Bilal Jawich)

“Kami berharap negara-negara besar yang memiliki pengaruh akan menunjukkan sikap yang tulus dan bertanggung jawab serta dengan sungguh-sungguh memainkan peran konstruktif guna menghindari eskalasi lebih lanjut situasi ini,” kata Fu.

Fu menyampaikan bahwa konflik tersebut telah menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan Gaza kini bagaikan “neraka di Bumi”, kehancuran besar-besaran pada fasilitas-fasilitas sipil, ribuan korban jiwa, dan lebih dari 1 juta pengungsi di Lebanon.

Perwakilan China untuk PBB itu menyerukan kepada semua pihak yang terlibat konflik agar menghormati batas-batas hukum humaniter internasional dan secara sungguh-sungguh menjamin perlindungan warga sipil.

Fu menegaskan kembali pentingnya menghormati netralitas Pasukan Sementara PBB di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL) serta pentingnya memastikan secara efektif keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB. “Aset dan personel PBB tidak boleh menjadi target serangan bersenjata,” tuturnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan