Jakarta (Indonesia Window) – Vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Tanah Air akan dimulai Selasa (14/12), menyasar sekitar 26,8 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020, kata Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu, pada konferensi pers, Ahad (12/12).
Vaksinasi melawan COVID-19 bagi kelompok tersebut telah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan akan dilakukan secara bertahap.
Tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen.
Sejauh ini, tercatat 8,8 juta jiwa di 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.
Vaksin yang digunakan untuk anak-anak adalah Sinovac yang sudah mengantongi izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac akan digunakan hingga akhir Desember 2021.
Maxi menambahkan, mulai tahun depan vaksin Sinovac hanya akan digunakan untuk anak usia 6-11 tahun, sementara kelompok sasaran lainnya akan mendapatkan suntikan selain vaksin buatan China ini.
Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 ml. Vaksinasi diberikan sebanyak dua kali dengan interval paling cepat 28 hari. Sebelum vaksinasi, penerima vaksin harus melalui proses screening oleh petugas vaksinasi.
Vaksinasi bisa dilakukan di Puskesmas, rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik pemerintah maupun swasta, termasuk pos-pos pelayanan vaksinasi dan sentra vaksinasi.
Vaksinasi juga diharapkan digelar di sekolah atau satuan pendidikan lainnya, atau lembaga kesejahteraan sosial anak seperti panti asuhan, kata Maxi.
Laporan: Redaksi