NEV jadi sorotan di ajang GIIAS 2024, merek-merek China rajai pasar EV Indonesia

Foto yang diabadikan pada 6 September 2023 ini menunjukkan beberapa mobil Wuling Air ev sedang melayani KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-42 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Xinhua)

Produsen EV China memiliki peluang besar untuk memperluas pasar seiring banyaknya negara, termasuk Indonesia, yang memiliki target untuk terus meningkatkan penggunaan EV.

 

Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Kehadiran sejumlah merek otomotif asal China, khususnya di segmen kendaraan listrik (electric vehicle/EV), menunjukkan kerja sama yang semakin kuat antara Indonesia dan China untuk mewujudkan ekonomi hijau di masa depan.

Merek-merek otomotif asal China, seperti Wuling, Chery, hingga BYD, merajai penjualan EV di tanah air. Dari total penjualan grosir (wholesale) EV di Indonesia sepanjang paruh pertama (H1) tahun ini yang mencapai 11.940 unit, lima merek teratas semuanya berasal dari China, termasuk Wuling, Chery, dan MG yang terafiliasi dengan SAIC Motor.

“Lihat saja dari partisipasi berbagai produsen kendaraan listrik China di GIIAS 2024 yang sangat signifikan. Ini mencerminkan kerja sama yang telah terbina selama ini, yang kami harap akan semakin berkembang pada tahun-tahun mendatang,” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun.

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang dibuka pada Kamis (18/7) menghadirkan sejumlah merek EV China, seperti BYD hingga merek terbaru, GAC Aion. Beberapa di antaranya berhasil mencuri perhatian pengunjung dengan meluncurkan model-model baru, yang tidak hanya berteknologi canggih tetapi juga relatif terjangkau.

Beberapa merek telah memproduksi EV mereka di pabrik lokal, seperti Wuling, Chery, DFSK Seres, dan Neta, sehingga harga jual pun menjadi lebih terjangkau dibandingkan unit EV yang diimpor secara utuh.

Direktur Operasi Pemasaran Wuling Indonesia Liu Yan mengatakan bahwa produsen EV China memiliki peluang besar untuk memperluas pasar seiring banyaknya negara, termasuk Indonesia, yang memiliki target untuk terus meningkatkan penggunaan EV. Di samping itu, industri EV China juga memiliki rantai pasokan yang kuat.

“Jika target pengembangan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di berbagai negara di dunia diakumulasikan, menurut saya perusahaan NEV China sangat kompetitif dan memiliki peluang yang sangat bagus,” ujar Liu Yan saat ditemui di ajang GIIAS 2024.

Wuling telah meluncurkan tiga seri mobil listrik, yakni Air ev, Binguo EV, dan Cloud EV, yang menguasai sekitar separuh dari total penjualan wholesale EV Indonesia selama H1 2024.

Merek lainnya yang juga sedang banyak diincar adalah Chery. EV pertamanya, yaitu Omoda E5, telah terjual sebanyak 2.642 unit. Meski baru diluncurkan pada awal Februari lalu, Omoda E5 menjadi mobil terlaris kedua setelah Wuling Binguo EV.

“Saya percaya pada merek China karena apa yang mereka tawarkan kepada kita sebagai pengguna adalah material yang jauh melebihi yang ditawarkan oleh produsen mobil lain dari beberapa negara. Merek-merek China ini meningkatkan level kami ke level berikutnya dalam hal interior dan segalanya,” tutur Patrick, salah satu pengguna Chery Omoda E5.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan