Jakarta (Indonesia Window) – Siswa internasional non-residen akan dilarang memasuki Taiwan antara 15 Desember 2021 dan 11 Februari 2022, dengan Kementerian Pendidikan mendesak mereka yang ingin masuk semester musim gugur untuk melakukannya pada/atau sebelum 14 Desember.
Pembatasan sementara, yang hanya berlaku untuk siswa yang belum memiliki Sertifikat Tempat Tinggal Orang Asing (ARC), diberlakukan karena kekhawatiran akan penuhnya fasilitas karantina di sekitar liburan Tahun Baru Imlek, menurut Kantor Berita CNA, Senin.
Siswa tanpa ARC yang sah yang ingin masuk setelah 15 Desember harus mengajukan aplikasi melalui sekolah mereka ke Kementerian Pendidikan dengan menguraikan alasan keterlambatan masuk, pengaturan pembelajaran pengganti, serta perincian rencana karantina.
Aplikasi kemudian akan diteruskan ke Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC), yang akan memberikan persetujuan, tergantung pada jumlah ruang karantina yang tersedia, kata kementerian.
Namun, kementerian menambahkan bahwa CECC tidak secara aktif membuat pengaturan untuk menyediakan fasilitas karantina bagi mereka yang diberikan izin khusus untuk memasuki Taiwan.
Siswa dengan rencana memasuki Taiwan untuk semester musim semi yang saat ini tidak memiliki ARC yang valid, hanya dapat melakukannya mulai 12 Februari, kata kementerian.
Dengan sejumlah besar orang Taiwan di luar negeri yang diperkirakan akan kembali untuk Tahun Baru Imlek, CECC telah menetapkan sejumlah pembatasan sementara untuk memastikan ruang yang cukup di pusat karantina pemerintah dan hotel karantina.
Menyusul lonjakan kasus COVID-19 domestik yang belum pernah terjadi sebelumnya, Taiwan telah melarang masuknya semua kedatangan kecuali warga negara dan penduduk resmi sejak 19 Mei 2021.
Siswa internasional yang telah diterima di sekolah Taiwan untuk program satu tahun atau lebih biasanya memenuhi syarat untuk mengajukan ARC. Karena siswa hanya dapat mengajukan dan memperoleh ARC di Taiwan, pembatasan tersebut terutama akan memengaruhi siswa baru yang terdaftar yang saat ini masih berada di luar negeri.
Taiwan mulai memberikan izin masuk bagi siswa internasional tanpa ARC pada akhir Agustus, meskipun hanya untuk mereka yang terdaftar dalam program bergelar di universitas Taiwan dan mereka yang telah menerima Beasiswa Taiwan dari Kementerian Luar Negeri atau Beasiswa Pengayaan Huayu (kuliah Bahasa Mandarin) dari Kementerian Pendidikan.
Siswa Huayu non-beasiswa masih dilarang memasuki Taiwan, terlepas dari lamanya program mereka.
Laporan: Redaksi