Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia menerima 594.200 dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca pada Jumat, yang merupakan bagian dari perjanjian kerja sama bilateral dalam pengadaan vaksin.
“Ini merupakan perjanjian bilateral perusahaan AstraZeneca dengan pemerintah Indonesia,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Kedatangan vaksin AstraZeneca tersebut merupakan tahap kedua setelah pada Juli lalu Indonesia menerima 1.041.400 dosis vaksin buatan perusahaan multinasional Inggris-Swedia itu.
Secara keseluruhan, kedatangan vaksin AstraZeneca ini merupakan tahap ke-35, sehingga sejauh ini Indonesia memiliki 180.072.080 dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk bahan baku dan siap pakai.
Sebelumnya, Indonesia telah menerima pasokan vaksin Sinovac China sebanyak 144.700.280 dosis, dengan tiga juta dosis di antaranya dalam bentuk vaksin siap pakai.
Sementara itu, jumlah vaksin siap pakai buatan AstraZeneca yang tiba di Tanah Air sebanyak 16.121.640 dosis, vaksin siap pakai buatan Sinopharm China sebanyak 8.250.00 dosis, dan vaksin siap pakai dari Moderna sebanyak 8.000.160 dosis.
Nadia mengatakan bahwa saat ini setidaknya 90,8 juta dosis vaksin telah disalurkan. Selain itu, ada tiga juta dosis vaksin yang akan didistribusikan pada pekan ini, dan 6,9 juta dosis vaksin yang sedang disiapkan untuk dikirim ke Indonesia.
“Sehingga total 100,9 juta vaksin yang beredar, di mana stok di daerah sebanyak 19 juta dosis,” katanya, seraya menambahkan bahwa pada Agustus akan tersedia stok vaksin COVID-19 sebanyak 82,3 juta dosis untuk vaksinasi.
Nadia mengatakan pemerintah terus berupaya mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi guna mewujudkan kekebalan kelompok terhadap COVID-19.
Dia meminta warga tidak ragu menjalani vaksinasi dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
Laporan: Redaksi