Banner

Indonesia masuki puncak musim hujan, masyarakat diharapkan bersiap hadapi potensi bencana hidrometeorologis

Foto yang bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidenreng Rappang ini menunjukkan seorang warga desa mengarungi jalan yang terendam banjir pascahujan deras di Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan, pada 4 Juli 2024. (Xinhua/BPBD Sidenreng Rappang)

Potensi bencana hidrometeorologis, seperti banjir dan tanah longsor, semakin meningkat seiring makin dekatnya puncak musim hujan.

 

Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (19/11) mengimbau para pejabat daerah untuk bersiap menghadapi potensi bencana hidrometeorologis, seperti banjir dan tanah longsor, seiring makin dekatnya puncak musim hujan.

Menurut Abdul Muhari, juru bicara BNPB, provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur telah memulai pemeriksaan infrastruktur penanggulangan bencana sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan mereka guna memastikan bahwa daerah-daerah tersebut siap menangani potensi bencana secara efektif.

Potensi bencana hidrometeorologis
Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 7 Oktober 2024 ini menunjukkan daerah permukiman yang terendam banjir setelah hujan lebat di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. (Xinhua/Yulham)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan dengan intensitas antara 1.000 hingga 5.000 mm per tahun sepanjang 2025, yang dimulai pada November 2024.

“Inisiatif ini sangat penting untuk mengurangi risiko bencana, terutama mengingat BMKG memperkirakan akan terjadi hujan lebat di sebagian besar wilayah Indonesia,” kata Abdul Muhari.

Banner

Dia menyarankan pemerintah daerah di area rawan bencana untuk mengumumkan keadaan darurat guna mempercepat operasi tanggap darurat serta memastikan penanggulangan bencana yang komprehensif.

Data BNPB menunjukkan bahwa hingga 16 November, Indonesia telah mencatat 1.756 kejadian bencana pada tahun ini, dengan lebih dari 1.000 di antaranya merupakan bencana hidrometeorologis, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan