Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia menerima 3,5 juta dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat (AS) di bawah kerja sama dose-sharing (berbagi dosis) melalui platform multilateral COVAX Facility pada Ahad (1/8).
Kedatangan vaksin Moderna dari AS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Banten, Tangerang tersebut merupakan tahap ketiga, kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Senin.
“Sebelumnya Indonesia telah menerima 4.500.160 dosis vaksin dari AS dalam dua tahap (masing-masing sebanyak 3.000.060 dan 1.500.100 dosis),” jelas menlu.
Dengan kedatangan tahap ketiga tersebut, maka jumlah vaksin Moderna yang telah diterima Indonesia dengan dukungan kerja sama Pemerintah AS melalui COVAX Facility adalah sebanyak 8.000.160 dosis vaksin siap pakai.
Pada 2 Agustus 2021, Indonesia juga menerima 620.000 dosis vaksin AstraZeneca melalui kerja sama dose-sharing dengan Pemerintah Inggris.
Dukungan vaksin dari Inggris tersebut adalah hasil komunikasi intensif yang dilakukan Menlu Retno dengan timpalannya, Dominic Raab.
“Diskusi terakhir kita lakukan untuk mematangkan kerja sama dose-sharing ini dengan Secretary Raab di sela-sela pertemuan G-20 di Mattera, Italia pada tanggal 29 Juni 2021,” kata Retno.
Menlu RI menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah AS dan Pemerintah Inggris untuk vaksin yang diberikan bagi Indonesia.
Mekanisme berbagi dosis merupakan salah satu cara untuk menyelematkan dunia dari pandemik COVID-19.
Dengan tambahan 3,5 juta dosis vaksin Moderna tersebut, maka Indonesia telah menerima 178.357.880 dosis vaksin, yang terdiri dari 144.700.280 dosis bahan baku (bulk) vaksin dan 33.657.600 dosis vaksin siap pakai.
“Dari segi sumbernya, COVAX Facility telah menyalurkan 19.704.960 dosis vaksin siap pakai untuk Indonesia secara gratis,” jelas Menlu RI, seraya menambahkan bahwa di bulan Agustus, akan ada sejumlah pengiriman vaksin untuk Indonesia.
Menlu Retno menegaskan bahwa selama sepekan terakhir, dunia masih menghadapi kenaikan kasus infeksi virus corona sebesar 9 persen.
“Pada tanggal 30 Juli 2021, Direktur Jenderal WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) bahkan menyampaikan dalam empat pekan terakhir, kenaikan kasus global meningkat 80 persen akibat varian Delta,” ujarnya.
Menurut Retno, kenaikan kasus infeksi virus corona yang signifikan banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara, dengan angka kematian naik sebesar 10 persen dibandingkan pekan lalu.
“Pada periode 19-25 Juli 2021, WHO juga mencatat jumlah kematian sebesar 69.000 orang, atau naik sebesar 21 persen dari pekan sebelumnya,” kata menlu.
Selain itu, imbuhnya, Dirjen WHO, juga masih memberikan perhatian terhadap kesenjangan vaksinasi di tingkat global yang masih lebar.
“Pada pekan ini, jumlah dosis vaksin yang telah disuntikkan berbanding populasi di kawasan Eropa sebesar 84,9 persen dan di kawasan Amerika Utara sebesar 82,5 persen. Sedangkan di kawasan Afrika baru 4,6 persen dan kawasan ASEAN baru 21,7 persen,” jelas Menlu Retno.
Indonesia, hingga saat ini telah menyuntikkan 67.761.337 dosis vaksin melawan COVID-19, atau sekitar 24,49 persen dari total populasi.
Laporan: Redaksi