Jakarta (Indonesia Window) – Hingga Ahad (4/4) jumlah penyuntikan vaksin COVID-19 pertama dan kedua telah mencapai 12,7 juta.
Jumlah tersebut lebih tinggi 2,7 juta dari pekan lalu sebanyak 10 juta suntikan, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo di Kantor Presiden Jakarta, Senin.
“Kalau kita keluarkan negara-negara yang memproduksi vaksin sendiri, sehingga tidak ada masalah dari suplai vaksinnya, (vaksinasi) kita nomor empat di dunia. Ini bagus, untuk menjawab skeptisnya majalah-majalah internasional terhadap Indonesia. Saya ucapkan terima kasih karena ini merupakan kerja sama dari kita,” ujarnya.
Lebih lanjut menkes menjelaskan, lonjakan kasus COVID-19 gelombang ketiga (third wave) yang terjadi di beberapa negara di Eropa, Asia, dan Amerika mengakibatkan embargo dari negara produsen vaksin karena menggunakan vaksin mereka di dalam negeri masing-masing.
“Akibatnya, hal ini memengaruhi ratusan negara di dunia, termasuk Indonesia. Sehingga jumlah vaksin yang awalnya tersedia untuk bulan Maret dan April, masing-masing 15 juta dosis atau totalnya dua bulan adalah 30 juta dosis (vaksin), kita hanya bisa dapat 20 juta dosis (vaksin) atau dua pertiganya,” terangnya.
Pengurangan pasokan tersebut, lanjut Budi Gunadi, akan mempengaruhi laju vaksinasi yang di Tanah Air.
“Laju vaksinasi kita atur kembali sehingga tidak secepat sebelumnya karena suplai vaksinnya berkurang,” ujarnya.
Laporan: Redaksi