Gelombang baru COVID-19 mungkin akan menghantam Eropa menjelang masuknya musim dingin, meski terjadi penurunan kasus COVID-19 di kawasan tersebut.
Den Haag, Belanda (Xinhua) – Badan Pengawas Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA) pada Selasa (20/9) mengatakan bahwa meski terjadi penurunan kasus COVID-19 di Eropa, pandemik belum berakhir dan semua negara harus bersiap untuk menghadapi gelombang baru.
“Data menunjukkan bahwa selama beberapa pekan terakhir telah terjadi penurunan dalam hal jumlah keseluruhan kasus dan kematian yang disebabkan oleh COVID-19 di Eropa,” kata Marco Cavaleri, kepala divisi Ancaman Kesehatan dan Strategi Vaksin EMA, dalam konferensi pers.
“Namun, seiring semakin dekatnya musim gugur, kita perlu bersiap menghadapi gelombang infeksi baru,” katanya.
Cavaleri menuturkan bahwa skenario yang sama terjadi dalam dua tahun terakhir, dengan gelombang baru muncul pada musim gugur dan bahwa tren ini kemungkinan akan kembali berulang tahun ini.
Cavaleri juga menekankan pentingnya mewaspadai varian-varian baru dari virus corona.
“Varian Omicron BA.5 masih menjadi varian dominan yang menyebar di Eropa,” ujar Cavaleri. “Kita masih harus mewaspadai varian-varian lain. Sebagai contoh, BA.4.6 menyebar dengan cepat di Amerika Serikat dan sudah terdeteksi di Eropa. Selain itu, varian BA.2.75 adalah variant of concern.”
“Hal yang pasti bagi saya dan hal yang harus sangat diperjelas dari presentasi Dr. Cavaleri adalah bahwa pandemi dianggap masih berlangsung di Eropa,” tambah Direktur Kesehatan EMA Steffen Thirstrup.
Komite Produk Obat untuk Penggunaan Manusia (Committee for Medicinal Products for Human Use/CHMP) EMA merekomendasikan pengotorisasian vaksin hasil adaptasi yang menargetkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 selain galur asli COVID-19.
Strategi musim dingin
Pada 30 Agustus lalu, Kantor Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak penggunaan strategi dan peralatan darurat untuk mengendalikan dan memberantas COVID-19, cacar monyet (monkeypox), dan polio.
“Dengan semakin mendekatnya musim gugur dan musim dingin, kami mengantisipasi lonjakan kasus, dengan atau tanpa lonjakan influenza musiman di Eropa,” tutur Direktur Regional WHO Eropa Hans Kluge dalam konferensi pers pada Selasa (30/8).
Virus corona telah merenggut 3.000 nyawa di kawasan Eropa dalam sepekan terakhir (pekan terakhir di bulan Agustus), menyumbangkan sekitar sepertiga dari total kasus kematian global, menurut WHO.
Strategi musim gugur dan musim dingin untuk COVID-19 yang baru-baru ini diluncurkan di kawasan Eropa menguraikan apa yang harus dilakukan setiap negara untuk mengendalikan SARS-CoV-2 dan virus-virus pernapasan lain, demikian Kluge menekankan.
Dia juga mendesak semua negara untuk menggunakan vaksin influenza bersama-sama dengan vaksin COVID-19 jika memungkinkan.
Laporan: Redaksi